Calon Ketua RT yang berhak dipilih minimal harus memiliki Ijazah SMA/Sederajat.
Hak pilih diberikan kepada warga, dengan perhitungan 1 (satu) Kepala Keluarga mendapatkan satu hak suara.
Pada tahapan awal, pemilihan akan dilaksanakan melalui pemilihan Angket untuk memperoleh lima orang Bakal Calon.
Angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh orang lain.
Angket merupakan kumpulan pertanyaan-pertanyaan yang tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari orang lain.
Seluruh warga diharapkan dapat berpartisipasi dengan memanfaatkan hak suaranya.
Perhitungan hasil angket atau voting akan dilaksanakan oleh panitia dan disaksikan oleh minimal dua orang warga dan Pengurus RT pada hari dan tempat yang telah ditentukan.
Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 5 SD Tema 4, Bagaimana Cara Pemilihan RW di Daerahmu?
Pemilihan Ketua RT Tahap Ke-2 akan dilaksanakan secara langsung terhadap lima Bakal Calon terpilih, pada waktu yang ditentukan Panitia.
Seluruh Bakal Calon wajib hadir pada waktu pemilihan. Apabila bakal calon tidak hadir, maka masih berhak mendapat hak suara (masih dapat dipilih).
Ketua RT dan Ketua RW terpilih merupakan Bakal Calon yang memperoleh suara terbanyak pada saat pemilihan tahap akhir, dengan jumlah pemilih minimal 75 persen dari jumlah warga.
Ketentuan lain yang belum tertuang dapat ditetapkan berdasarkan hasil musyawarah dengan warga.