Bobo.id - Agar tanaman yang kita tanam terlihat lebat dan subur, tentu caranya adalah dengan melakukan pemupukan rutin.
Dengan pupuk, tanaman akan mendapatkan nutrisi yang lebih banyak daripada sebelumnya.
Karena, tanaman yang ditanam di pot tidak bisa menyerap nutrisi dari tanah sebanyak-banyaknya.
Oleh karena itu, lebih baik teman-teman memberikan pupuk. Lalu, sebenarnya pupuk itu apa, ya?
Pupuk adalah zat kimia yang diberikan ke tanaman. Tujuannya agar bisa meningkatkan hasil panen, menyuburkan tanaman, dan meningkatkan kandungan air tanah.
Untuk itulah, pupuk akan memberikan nutrisi berupa, nitrogen, kalium, dan fosfor yang dibutuhkan oleh tanaman.
Jadi, pupuk ini semacam suplemen nutrisi bagi tanaman, agar mereka tumbuh dengan baik dan sehat.
Jangan sampai tanaman kita kekurangan nutrisi, sehingga tanaman tidak bisa berbunga, menguning, dan membusuk.
Sebelum memberikan pupuk, teman-teman bisa mengetahui berbagai macam jenis pupuk terlebih dahulu. Apa saja itu? Yuk, simak penjelasannya.
Baca Juga: Jangan Dibuang Dulu, Cangkang Telur Ternyata Bisa Datangkan 4 Manfaat Ini untuk Tanaman
Jenis-Jenis Pupuk
Pupuk yang dijual di pasaran biasanya berupa, butiran, cair, dan slow release fertilizer.
Untuk tanaman hias, lebih baik teman-teman menggunakan pupuk cair dan slow release fertilizer.
Sedangkan, untuk tanaman hias yang ada di luar ruangan lebih baik menggunakan yang butiran. Berikut ini penjelasannya masing-masing.
1. Pupuk Butiran
Pupuk butiran ini lebih umum digunakan untuk tanaman yang ada di luar luar ruangan.
Bentuk pupuk ini kering dan berupa butiran kecil-kecil dan bisa langsung ditaburkan ke atas tanah.
Sebenarnya, bisa juga pupuk butiran digunakan untuk tanaman di dalam ruangan.
Tetapi ketika disiram, nutrisi pupuk jadi terlalu banyak dilepas dan tanaman akan kelebihan nutrisi. Contoh pupuk ini adalah NPK, Urea, dan ZA.
Baca Juga: Hanya Gunakan Bahan Sederhana, Ini Cara Membuat Kompos Sendiri di Rumah
2. Pupuk Cair
Pupuk cair adalah jenis pupuk yang cocok untuk tanaman hias di dalam ruangan, karena bisa memberikan nutrisi yang tepat.
Untuk menggunakannya, teman-teman harus mengencerkannya dengan air dan dimasukkan ke dalam botol semprot.
Petunjuk penggunaan pupuk jenis ini bisa kita lihat pada kemasan pupuknya, kok.
Jadi, kita tidak akan berlebihan melakukan penyemprotan pada tanaman. Contoh pupuk ini adalah kosarin, amonia cair, dan organik cair.
3. Slow Release Fertilizer
Slow release fertilizer atau pupuk lepas lambat adalah jenis pupuk yang bisa melepaskan nutrisinya sedikit demi sedikit.
Dengan begitu, nutrisi bisa meresap ke tanah dan membusuk secara alami.
Pupuk ini biasanya bersifat asam belerang dan terurai jadi panas, serta membentuk mikroba tanah jika lama-kelamaan terkena sinar matahari dan air.
Contoh pupuk ini adalah pupuk kompos, humus, dan pupuk kandang.
Langkah-Langkah memberikan Pupuk pada Tanaman
Buanglah semua daun mati dan menguning dengan memangkasnya menggunakan gunting.
- Pastikan sebelum diberi pupuk, tanah masih dalam kondisi lembab atau kita siram dengan air terlebih dahulu.
- Perhatikan petunjuk pemakaian agar tanaman tidak terlalu panas atau kelebihan nutrisi.
- Taburkan atau semprotkan pupuk secara hati-hati pada tanaman, jangan sampai pupuk terbuang sia-sia.
Nah, itulah pengertian dari pupuk, jenis-jenis pupuk, dan langkah-langkah memberikan pupuk pada tanaman.
Namun, sebenarnya tidak semua tanaman membutuhkan pupuk, kok. Kalau tanaman teman-teman ditanam di luar ruangan dengan lingkungan yang alami.
Maka, kita tidak perlu lagi memberikan pupuk karena tanahnya sudah kaya akan nutrisi yang dibutuhkan.
Baca Juga: Pantas Tanaman Layu, Ternyata 5 Kesalahan Cara Memberi Pupuk Ini Penyebabnya
Jika sampai terlalu banyak nutrisi, bukannya subur tanaman justru terganggu pertumbuhannya. Daun tanaman akan berubah kecokelatan atau menguning dan layu secara tiba-tiba.
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.