Ternyata Ini Alasan Mengapa Kuku Pasien COVID-19 Bisa Menyala di Bawah Sinar UV, Sudah Tahu?

By Grace Eirin, Jumat, 25 Februari 2022 | 15:00 WIB
Mengapa kuku pasien COVID-19 bersinar saat di bawah sinar UV? (Cloris Ying/unsplash)

Berdasarkan jurnal yang ditulis oleh Melek Aslan dan rekan-rekannya, fluoresensi dapat terjadi karena zat tertentu. 

Contohnya seperti elastin, kolagen, atau prekursor melanin yang ditemukan secara alami di kulit manusia, atau karena faktor eksternal seperti obat-obatan.

Hasil metabolisme obat-obatan dapat menumpuk di kulit dan menyebabkan fluoresensi. 

Dari hasil penelitian, yang mengalami fluoresensi kuku adalah pasien COVID-19 yang mengonsumsi obat favipiravir.

Dari lima pasien COVID-19 yang diteliti, empat di antaranya menerima pengobatan favipiravir oral dan paracetamol khusus untuk COVID-19. 

Empat pasien terdeteksi mengalami fluoresensi pada kukunya, meski dalam bentuk yang berbeda-beda.

Sementara satu orang yang tidak mengonsumsi obat favipiravir tidak mengalami fluoresensi tersebut.

Baca Juga: Pandemi COVID-19 Bisa Berubah Jadi Endemi, Ini Cara Pemerintah Indonesia Mempersiapkannya

Ini menunjukkan bahwa fluoresensi pada kuku disebabkan oleh penggunaan obat favipiravir. 

Namun, hingga saat ini adanya fluoresensi pada kuku karena penggunaan favipiravir belum dilaporkan.

Para ilmuwan juga masih belum bisa memastikan, apakah fluoresensi disebabkan oleh metabolit obat atau bahan-bahan khusus seperti titanium dioksida, dan oksida besi kuning dalam tablet.

Namun, para peneliti menyebutkan penggunaan obat tetap harus dalam pengawasan dokter untuk terhindar dari efek bagi organ tubuh lainnya. 

Tonton video ini juga, yuk!

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.