Bobo.id - Tradisi ngabuburit sudah tidak terdengar asing di telinga kita, ya.
Memasuki bulan Ramadan, banyak orang mengajak kerabat atau orang terdekat untuk melakukan ngabuburit menjelang waktu berbuka puasa.
Ada yang mengisinya dengan berdoa serta melakukan kegiatan rohani, ada yang menyiapkan hidangan untuk berbuka puasa, dan lain-lain.
Beragamnya suku dan budaya yang ada di Indonesia, ini membuat beberapa daerah di Indonesia memiliki tradisi unik dan menyenangkan saat ngabuburit, lo.
Penasaran seperti apa tradisi ngabuburit yang ada di Indonesia? Yuk, jelajahi berbagai daerah di Nusantara yang memiliki tradisi ngabuburit unik!
1. Kumbohan, Lamongan
Tahukah teman-teman, tradisi kumbohan ini merupakan tradisi mencari ikan di Sungai Bengawan Solo yang kerap dilakukan oleh warga Lamongan Sembari menunggu waktu berbuka.
Tradisi ini sudah dilakukan sejak lama tiap kali air sungai surut. Ini karena ketika surut, ikan menjadi mabuk sehingga mudah ditangkap.
Jenis ikan yang ditangkap bisa bermacam-macam, mulai dari bandeng hingga udang.
Baca Juga: Bisa Dicoba sambil Ngabuburit, Ini Resep Kue Putri Salju Cokelat Berempah untuk Lebaran
Tradisi ini diikuti oleh berbagai usia, muda hingga paruh baya, laki-laki maupun perempuan. Warga terlihat antusias dalam menangkapan ikan.
Tidak hanya menangkap ikan, lo. Hasil tangkapan warga ini juga akan dimasak sebagai hidangan berbuka puasa yang lezat.
2. Panjat Tebing, Madiun
Selama bulan Ramadan, anak-anak di Kota Madiun kerap berkumpul di kawasan Stadion Wilis menjelang waktu berbuka puasa.
Mereka berkumpul untuk melakukan olahraga panjat tebing dengan memanfaatkan fasilitas panjat tebing yang tersedia di Stadion Wilis.
Jangan bayangkan bidang panjat dengan kemiringan ekstrem dan jarak pijakan yang jauh, ya.
Sasaran panjat disini adalah tebing dengan pijakan yang tidak terlalu sulit, dengan jarak satu pijakan ke pijakan lainnya yang cukup dekat dan tidak terjal.
Dibandingkan dengan bermain sepak bola atau permainan lain yang menguras tenaga, aktivitas ini tampaknya cukup digemari.
Hal ini karena tergolong lebih ringan namun tetap menyenangkan untuk dilakukan sambil menunggu waktu berbuka puasa.
3. Bleguran, Jakarta
Bleguran adalah kegiatan ngabuburit yang populer di Jakarta pada era tahun 70-an.
Menunggu waktu berbuka, anak-anak dan remaja akan mencari bambu untuk dibuat menjadi meriam tradisional dan memainkannya di lapangan atau pekarangan kebun yang luas.
Meski tidak menghasilkan ledakan yang berbahaya, suara dari meriam bambu tradisional ini sangatlah besar.
Namun sayangnya, bleguran termasuk salah satu tradisi ngabuburit di Indonesia yang sudah mulai surut dan ditinggalkan.
4. Bermain Layangan Hias, Majalengka
Di Majalengka, masyarakat mengisi waktu ngabuburit dengan bermain layangan hias,
Sebelum diterbangkan layangan dihias terlebih dahulu, sesuai kreatifitas masing-masing.
Tradisi ini juga sudah dilakukan secara turun temurun.
Baca Juga: Sering Disebut saat Bulan Ramadan, Ternyata Ini Asal-usul Kata 'Ngabuburit'
Kalau teman-teman berkunjung ke Majalengka saat Ramadan, teman-teman bisa melihat pemandangan ini.
5. Balap Perahu Layar Mini, Surabaya
Sementara itu, warga pesisir memanfaatkan lokasi sekitar tempat tinggal mereka untuk menciptakan permainan yang menghibur yakni adu balap perahu layar mini.
Kegiatan ini dilakukan di Rawa Tambak, pesisir utara Pantai Kenjeran, Surabaya.
Miniatur perahu layar dibuat menggunakan kayu, lidi, dan sehelai kain ataupun kertas yang cukup tebal sebagai layar.
Para peserta balap menghias layar perahu masing-masing agar tampak lebih menarik.
Ada yang menuliskan kata-kata lucu dan memancing tawa, ada pula yang menggambar aneka bentuk wajah.
Nah, itulah lima tradisi unik dan seru yang dilakukan oleh masyarakat sembari menunggu waktu berbuka. Apakah teman-teman pernah mencobanya?
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.