Di Gresik, tradisi Lebaran ketupat dilaksanakan oleh warga di sekitar alun-alun Gresik, khususnya di Kampung Kauman.
Tradisi yang juga dikenal dengan nama Lebaran Kauman ini dilaksanakan setelah melakukan puasa Syawal selama enam hari berturut-turut.
Tradisi puasa Syawal diperkenalkan oleh ulama bernama Kiai Baka yang masih keturunan Sunan Giri.
Beliau meminta santrinya untuk mengikuti sunnah yang diajarkan Rasul dengan berpuasa Syawal selama enam hari.
Baca Juga: 7 Makanan Khas Lebaran dari Beras Selain Ketupat, Apa Saja?
Masyarakat akan bersukacita merayakan Lebaran seminggu setelah IdulFitri. Uniknya, Lebaran Kauman hanya dirayakan dalam semalam.
Setelah salat Magrib, warga akan saling mengunjungi dan menikmati hidangan ketupat dan lepet.
Tradisi ini menjadi puncak silaturahmi warga yang sudah berlangsung turun-temurun. Pada malam kupatan, banyak warga kampung lain yang juga berdatangan.
Lebaran Ketupat di Magelang
Sedangkan di Magelang, Rangkaian acara Hari Raya IdulFitri di Dusun Kauman, Desa Payaman, Magelang diisi dengan Festival Balon Syawalan.
Tradisi ini sudah berlangsung lama, sejak tahun 1980-an . Tradisi ini diadakan untuk memperingati Lebaran Ketupat.
Sekitar 150 balon udara tradisional yang akan diterbangkan sebagai tanda Syawalan.
Ada dua lokasi pelepasan balon udara. Pertama, di halaman depan Masjid Agung Kauman dan juga di lapangan dusun setempat.
Tema tiap tahun berganti-ganti, ada panitia membuat tema sesuai dengan momentum yang sedang hangat saat itu.
Nah, itulah tradisi lebaran kupat yang biasa dilaksanakan oleh masyarakat Jawa. Menarik, bukan?
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.