"Sangat yakin. Sudah, berikan karung bertali kuning itu! Jangan banyak tanya. Aku sudah tak sabar untuk membawanya pulang," omel Pogi.
Pengembara itu menyerahkan karung bertali kuning kepada Pogi. Pogi langsung membawa pergi karung itu tanpa berterima kasih.
Setelah agak jauh ia membuka karung itu. Ah, betapa gembiranya Pogi saat melihat banyak emas di dalamnya. Pogi lalu melanjutkan perjalanan pulangnya.
Ketika sampai di sebuah bukit, ia bertemu dengan seorang pengemis.
Baca Juga: Ditawan di Sebuah Menara, Ini Wujud Menara Rapunzel di Dunia Nyata #MendongenguntukCerdas
"Tuan, kasihanilah saya. Berilah sedikit uang untuk membeli makanan, Tuan!" pinta si pengemis sambil mengikuti langkah Pogi.
Pogi membalikkan badan, matanya melotot. "Diam! Jangan ikuti aku lagi!" bentak Pogi.
Si pengemis berhenti, wajahnya nampak sedih. Dipandanginya si Pogi. Pogi betul-betul kesal karena merasa terganggu oleh pengemis tadi.
Sesampainya di tikungan jalan, ia berhenti. Pogi lelah juga membawa karung itu. Tanpa sengaja, ia mendengar percakapan dua orang yang berjalan dari arah depan.
"Pokoknya, bila bertemu orang kaya, kita ambil perhiasan mereka," kata salah satunya.
"Betul, Kak. Juga mereka harus dibunuh agar tidak menyebarkan berita tentang kita," timpal yang satunya.
Pogi kaget. Cepat-cepat ia bersembunyi di tempat yang aman. Setelah kedua orang itu berlalu, ia keluar dari persembunyiannya.