Mengapa Akor dan Nada Minor Sering Digunakan dalam Lagu dengan Tema Sedih?

By Grace Eirin, Selasa, 24 Mei 2022 | 18:10 WIB
Mengapa akor minor digunakan dalam lagu-lagu bertema sedih? (Pixabay/pexels)

Sedangkan nada minor, yang dibunyikan dengan instrumen musik mendayu-dayu dan tempo yang lambat, dapat membuat kita merasakan suasana sedih. 

Para peneliti mencari tahu apa yang terjadi pada otak kita saat mendengar dua nada yang berbeda ini. 

Dilansir dari Science Focus, akor mayor dan akor minor memengaruhi aktivitas otak di pusat emosi kita. 

Pada abad ke-19, seorang ilmuwan asal Jerman bernama Hermann von Helmholtz, menemukan bahwa akor minor menciptakan gelombang suara yang lebih kompleks dari akor mayor. 

Oleh sebab itulah, nada-nada mayor terdengar kurang harmonis dan kurang nyaman untuk diproses di dalam pendengaran kita. 

Namun, alasan ini bukan satu-satunya alasan yang bisa menjawab pertanyaan mengapa nada minor sering digunakan dalam lagu bertema sedih. 

Sebab, hubungan nada minor dan lagu-lagu dengan tema sedih juga bisa dikaitkan dengan perkembangan budaya musik di dunia. 

Baca Juga: Sejarah dan Cara Memainkan Alat Musik Ritmis Tamborin, Materi Kelas 5 SD Tema 9

Selera Musik sesuai Kepribadian

Kita tahu sekarang, bahwa otak turut berperan untuk membentuk emosi dalam diri kita saat mendengarkan musik.

Namun, apakah kepribadian kita juga bisa memengaruhi genre musik dan selera musik yang kita sukai? 

Menurut Journal of Personality and Social Psychology tahun 2003, mengungkapkan bahwa orang dengan sifat lemah lembut cenderung menyukai musik dengan nada yang lembut juga.