2. Sebaiknya Simpan dalam Chiller
Jika teman-teman tak sempat memasak tempe secara langsung, bisa dimasukkan ke dalam chiller. Namun penyimpanan di chiller juga akan menimbulkan perubahan dalam segi rasa, tekstur, dan warna.
Bungkus tempe dengan plastic wrap sebelum disimpan dalam chiller. Pastikan tak ada lubang dan kedap udara, supaya tidak timbul bintik-bintik air yang bisa merusak tekstur tempe.
Selain itu, teman-teman juga tidak disarankan menyimpan tempe di dalam freezer. Tempe yang beku akan berubah warna menjadi hitam dan agar busuk saat dicarikan untuk dimasak.
Jika teman-teman terpaksa menyimpan tempe dalam freezer lebih baik simpan selama satu hari saja, jangan sampai berhari-hari atau lewat satu minggu. Sementara kalau disimpan di chiller direkomendasikan tak lebih dari tiga hari.
Tempe yang keluar dari chiller atau freezer yang hendak dimasak, lebih baik didiamkan di ruang terbuka sampai suhunya sesuai dan setara dengan suhu ruangan.
Paling tidak diamkan tempe selama 10-15 menit, sampai bagian dalam tempe sudah tidak dingin. Tujuan menyesuaikan suhu tempe dari chiller atau freezer adalah agar tekstur tempe bisa kembali normal dan tak terlalu keras.
Baca Juga: Sama-Sama dari Kedelai dan Menyehatkan, Apa Perbedaan Oncom dan Tempe?
3. Tak Perlu Dimasak Dulu
Teman-teman mungkin mengenal teknik masak ayam ungkep, selesai dimasak bisa disimpan dalam freezer. Kalau mau dimakan, dipanaskan kembali.
Namun bagaimana kalau melakukan cara yang sama terhadap tempe? Apakah bisa?
Cara tersebut tidak disarankan untuk menyimpan tempe. Justru tempe akan lebih baik disimpan dalam kondisi mentah.