Dikabarkan Tak Lagi Layani Kereta Jarak Jauh, Ini Kiprah Stasiun Gambir dalam Dunia Kereta Api di Indonesia

By Sarah Nafisah, Rabu, 8 Juni 2022 | 12:40 WIB
Sejarah berdirinya Stasiun Gambir di Jakarta. (Creative Commons)

Nama Gambir digunakan karna pada saat itu masyarakat menyebut Koningsplein dengan Lapangan Gambir, konon kabarnya karena di lapangan itu tumbuh Pohon Gambir. 

Baca Juga: Book Fair di Enam Stasiun Kereta Api di Pulau Jawa

Menjadi Stasiun Layang

Pada tahun 1976, Gubernur Jakarta Ali Sadikin dan Gubernur Jawa Barat Solihin GP melaksanakan kerja sama pembangunan Kawasan Jabotabek (Jakarta - Bogor - Tangerang - Bekasi).

Pengembangan Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Botabek) diharapkan mampu menjadi pemukiman baru untuk menampung penduduk Jakarta yang sudah melebihi kapasitas.

Untuk menarik minat penduduk Jakarta menetap di Botabek, pemerintah meningkatkan layanan transportasi yang memadai sehingga penduduk tidak ragu untuk menetap di Botabek.

Pemerintah melalui Departemen Perhubungan Darat bersinergi dengan Jepang meningkatkan pelayanan transportasi di Jabotabek.

Salah satunya adalah proyek pembangunan jalur layang kereta api Jakarta - Manggarai.

Dalam pelaksanaan proyek jalan layang Jakarta - Manggarai Jepang menunjuk tim dari JICA (Japan International Cooperation Agency).

Rencana pembangunan tercatat dalam rencana induk kereta api Jabotabek tahun 1981.

Jalur layang sepanjang 8,5 kilometer akan dibangun 5,1 meter di atas permukaan tanah.

Baca Juga: Kereta Api di Indonesia Ini Ternyata Dinamakan Sesuai Nama Hewan Mitologi, Apa Saja?