Bobo.id - Ada satu spesies kerang yang dijuluki sebagai hewan moluska terbesar di Bumi, namanya kerang raksasa.
Kerang merupakan hewan yang tidak bertulang belakang, dari filum Mollusca. Mollusca merupakan hewan triploblastik selomata yang bertubuh lunak.
Hidup di perairan hangat Pasifik Selatan dan Samudra Hindia, kerang raksasa bisa tumbuh hingga beratnya sekitar 500 pon atau 226 kilogram.
Sedangkan panjang tubuhnya bisa mencapai 4 kaki atau 426 sentimeter. Kerang raksasa bisa mencapai ukuran tersebut dengan mengonsumsi gula dan protein dari ganggang di sekitarnya.
Tidak Berbahaya bagi Manusia
Menurut legenda Pasifik Selatan, kerang raksasa berbahaya bagi manusia karena ukuran tubuhnya yang besar cukup untuk dimasuki manusia.
Namun, hal tersebut telah dibuktikan sebagai mitos. Sebab, otot adduktor yang digunakan untuk menutup cangkangnya bergerak begitu lambat.
Sayangnya, otot-otot adduktor dari kerang raksasa dianggap sebagai makanan lezat oleh manusia.
Akibatnya, kerang raksasa sekarang masuk ke dalam kelompok hewan yang rentan punah karena perdagangan dan konsumsi manusia.
Baca Juga: Lahir dengan Duri yang Lunak, Ini Hal yang Jarang Orang Tahu tentang Landak
Apakah Kerang Raksasa Menghasilkan Mutiara?
Hewan yang dapat menghasilkan mutiara adalah tiram, yang dalam bahasa Inggris disebut oysters. Sedangkan dalam bahasa Inggris, kerang disebut clams.
Tiram memang terkenal dapat memproduksi mutiara yang cantik untuk dimanfaatkan sebagai perhiasan oleh manusia.
Kerang raksasa juga bisa menghasilkan mutiara, namun kilau dan kecantikannya tidak seperti yang dihasilkan tiram.
Cara Mutiara Terbentuk
Mutiara, seperti yang mungkin bisa dilihat ada dalam berbagai warna, termasuk putih, hitam, abu-abu, merah, biru, dan hijau.
Sebagian besar mutiara memang dapat ditemukan di seluruh dunia, tetapi mutiara hitam berasal dari Pasifik Selatan.
Dilansir Live Science, mutiara alami memulai hidupnya di dalam cangkang tiram ketika ada sebutir pasir atau sedikit makanan mengambang.
Pasir itu akan menyelinap di antara salah satu dari dua cangkang tiram, dan lapisan pelindung yang menutupi organ moluska, yang disebut mantel.
Baca Juga: Unik! Ikan Pari Ternyata Punya Gigi untuk Mengunyah Makanannya, Sudah Tahu?
Untuk melindungi dirinya dari iritasi, tiram akan segera mulai menutupi benda asing yang tak diundang dengan lapisan nacre.
Lapisan demi lapisan nacre, juga dikenal sebagai induk mutiara, melapisi butiran pasir hingga permata warna-warni terbentuk.
Mutiara budidaya dibuat dengan cara yang sama, bedanya seorang "petani mutiara" menanamkan sebutir pasir ke dalam moluska secara sengaja.
Faktanya, setelah tiram menghasilkan mutiara dan diambil oleh manusia, ia masih bisa hidup dan dilepaskan kembali ke laut.
Sebab, tiram yang sudah pernah menghasilkan mutiara masih bisa menghasilkan mutiaranya lagi.
Jadi, cara manusia memanfaatkan kerang mutiara adalah dengan mengambil mutiaranya dan membudidayakannya supaya tidak punah.
----
Kuis! |
Bagaimana proses terbentuknya mutiara di dalam tiram? |
Petunjuk: Cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.