Hati-Hati, Selalu Merasa Haus Bisa Jadi Tanda Diabetes Insipidus, Kenali Gejalanya

By Grace Eirin, Sabtu, 30 Juli 2022 | 13:00 WIB
Merasa haus berlebihan ternyata merupakan tanda atau gejala umum Diabetes Insipidus. (Foto oleh Anna Shvets dari Pexels)

Bobo.id - Penyakit diabetes insipidus, ditandai dengan selalu merasa haus dan sering buang air kecil dalam jumlah banyak. 

Dengan gejala umum seperti itu, diabetes insipidus sering disebut mirip dengan gejala diabetes melitus

Namun, tidak seperti diabetes melitus, diabetes insipidus tidak terkait dengan kondisi kadar gula dalam darah.

Proses munculnya diabetes insipidus juga tidak berkaitan dengan pola makan atau gaya hidup seperti diabetes melitus pada umumnya.

Lalu, apa itu diabetes insipidus dan bagaimana gejalanya? Yuk, cari tahu dari penjelasan berikut ini!

Diabetes Insipidus

Diabetes insipidus adalah penyakit diabetes yang terjadi akibat gangguan pada hormon yang membantu mengatur kadar cairan tubuh. 

Hormon tersebut bernama antidiuretik (ADH), berfungsi membatasi pembuangan cairan tubuh dalam bentuk urine berdasarkan tingkat kebutuhan cairan tubuh saat itu.

Ketika hormon antidiuretik terganggu, maka produksi urine menjadi berlebih, sehingga pasien diabetes insipidus menjadi sering buang air kecil dan sering merasa haus. 

Baca Juga: 5 Kebiasaan Buruk Ini Mengganggu Kesehatan Rongga Mulut, Salah Satunya Jarang Minum Air Putih 

Dalam kondisi normal, seseorang mengeluarkan 1–2 liter urine atau buang air kecil 4–7 kali dalam sehari.

Namun, pada pasien diabetes insipidus, jumlah urine yang keluar setiap harinya bisa mencapai 3–20 liter dan buang air kecil dapat terjadi setiap 15–20 menit.

Jenis dan Gejala Diabetes Insipidus

Penyakit diabetes insipidus ternyata mempunyai beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan penyebabnya. Berikut ini jenis-jenisnya. 

1. Diabetes insipidus kranial

Diabetes insipidus kranial atau diabetes insipidus sentral terjadi akibat kerusakan pada hipotalamus atau kelenjar pituitari. 

Hipotalamus adalah bagian otak yang mengeluarkan hormon untuk mengendalikan fungsi organ dan sel tubuh.

Sedangkan kelenjar pituitari adalah organ kecil di bawah otak yang menghasilkan hormon-hormon penting pada tubuh. 

2. Diabetes insipidus nefrogenik

Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Kita Minum Air Soda Terlalu Sering? Ini 5 Dampaknya bagi Kesehatan 

Diabetes insipidus nefrogenik terjadi akibat kelainan pada struktur ginjal sehingga ginjal tidak dapat merespons ADH dengan baik.

Penyakit ini dapat disebabkan oleh kelainan genetik yang dialami sejak lahir (congenital nephrogenic diabetes insipidus).

3. Diabetes insipidus dipsogenik

Diabetes insipidus dipsogenik disebabkan oleh gangguan pada pengiriman sinyal rasa haus dari otak. Sehingga, orang yang mengalami penyakit ini selalu merasa sangat haus. 

4. Diabetes insipidus gestasional

Diabetes insipidus gestasional adalah jenis diabetes insipidus yang hanya dialami oleh ibu hamil. Kondisi ini bisa terjadi ketika plasenta menghasilkan enzim yang merusak ADH. 

Dari keempat jenis diabetes insipidus di atas, adapun gejala-gejala umum yang mungkin terjadi antara lain sebagai berikut. 

- Selalu merasa sangat haus meski sudah minum banyak air

- Sering buang air kecil dalam jumlah banyak, baik di siang maupun malam hari

- Urine berwarna pucat atau tidak berwarna

- Lelah, mudah marah, dan sulit berkonsentrasi dalam menjalani aktivitas sehari-hari. 

Diabetes insipidus bisa terjadi pada anak-anak dan remaja, namun gejalanya sulit dikenali karena sebagian besar anak-anak tidak bisa menyebutkan keluhannya. 

Biasanya, gejala diabetes insipidus pada anak adalah kebiasaan sering mengompol, selera makan menurun, berat badan menurun tanpa sebab, hingga suhu tubuh meningkat. 

----

Baca Lagi!

1. Pengertian diabetes insipidus (Halaman 1)

2. Jenis dan gejala diabetes insipidus (Halaman 2-3)

Tonton video ini, yuk!

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.