Mengapa Sistem Pemerintahan Parlementer Tidak Cocok bagi Indonesia?

By Thea Arnaiz, Selasa, 30 Agustus 2022 | 14:00 WIB
Kunci jawaban materi PPKn kurikulum merdeka, alasan kenapa Indonesia tidak cocok menggunakan sistem parlementer.
Kunci jawaban materi PPKn kurikulum merdeka, alasan kenapa Indonesia tidak cocok menggunakan sistem parlementer. (Foto oleh David Henry/pexels)

Bobo.id - Tahukah teman-teman? Ternyata Indonesia pernah menggunakan sistem parlementer saat berlakunya Undang-Undang Dasar Sementara 1950, lo.

Dengan menggunakan sistem pemerintahan parlementer, anggota kabinet sering berganti dan rentan dijatuhkan oleh parlemen.

Bahkan, menyebabkan wakil presiden Indonesia saat itu, yaitu Mohammad Hatta mengundurkan diri pada 1 Desember 1956.

Artinya, sistem pemerintahan parlementer tidak cocok di Indonesia dan harus diubah lagi. Tapi, apa alasannya sistem parlementer tidak cocok, ya?

Permasalahan ini akan dibahas dalam pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) kelas 8 SMP kurikulum merdeka, bab 3: tata negara dan pemerintahan.

Materinya sistem presidensil ke parlementer, tepatnya halaman 46. Nantinya kita akan mengerjakan soal dan menemukan kunci jawabannya.

Namun, sebelum menemukan kunci jawabannya, teman-teman dapat menyimak materinya secara singkat terlebih dahulu.

Sistem pemerintahan parlementer di Indonesia dilakukan sejak 1950 sampai 1959.

Kabinet pertama dipimpin oleh Perdana Menteri M. Natsir (6 September 1950-21 Maret 1951) dan berakhir pada kabinet Djuanda (9 April 1957-5 Juli 1959).

Sistem parlementer membuat peran wakil presiden tidak terlalu terlihat, karena urusan pemerintahan dijalankan oleh Dewan Menteri atau kabinet yang dipimpin Perdana Menteri.

Sehingga, harus mempertanggungjawabkan tugas pemerintahannya kepada parlemen. Untuk mengetahui lebih lanjut, kerjakanlah soalnya yang ada di buku.

Baca Juga: Membuat Procedure Text tentang Cara Membuat 'Banana Fritters', Lengkap dengan Artinya

Apakah teman-teman sudah selesai mengerjakan soal-soalnya? Kalau sudah, coba cocokkan dengan kunci jawaban di bawah ini, ya. 

Menurut kalian, mengapa sistem pemerintahan parlementer tidak cocok bagi Indonesia? 

Jawaban: 

Pengertian Sistem Parlementer 

Sistem parlementer adalah di mana parlemen punya peran penting dalam urusan politik serta membuat partai.

Selain itu, anggota kabinet diizinkan untuk mengkritik kebijakan pemerintah jika tidak setuju.

Tujuan Indonesia menggunakan sistem parlementer awalnya agar menciptakan demokrasi yang sesungguhnya.

Sebagaimana ketentuan demokrasi, yaitu dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Suara rakyat dibutuhkan untuk membantu menyelesaikan masalah negara dengan menekankan musyawarah dan semangat gotong royong. 

Ciri-Ciri Sistem Parlementer 

- Pemerintahan dipimpin perdana menteri dan presiden sebagai kepala negara. 

Baca Juga: Perbedaan Kincir Angin dan Kincir Air, Materi Kelas 4 SD Tema 2

- Presiden dipilih oleh lembaga eksekutif. 

- Perdana menteri punya hak istimewa untuk mengangkat dan menurunkan menteri. 

- Menteri punya tanggung jawab pada lembaga legislatif. 

- Lembaga eksekutif punya tanggung jawab pada lembaga legislatif. 

- Lembaga legislatif bisa menurunkan lembaga eksekutif. 

- Parlemen berkuasa terhadap kebijakan negara. 

Alasan Indonesia tidak Cocok Menggunakan Sistem Parlementer 

1. Konsepsi presiden 

Alasan yang pertama adalah adanya konsepsi presiden atau usulan presiden.

Usulan tersebut untuk membentuk pemerintahan yang sifatnya gotong royong melibatkan semua kekuatan politik di Indonesia.

Sehingga dibentuklah Dewan Nasional yang melibatkan semua organisasi politik dan kemasyarakatan.

Baca Juga: Contoh Dialog Expressing Attention Bahasa Inggris Beserta Artinya

Akibat usulan inilah banyak pihak yang menentang, karena tidak sesuai dengan konstitusi negara. 

2. Dewan Konstituante tidak Dapat Merumuskan Ideologi Nasional 

Kemudian, alasan selanjutnya kenapa Indonesia tidak cocok dengan sistem parlementer adalah Dewan Konstituante tidak menemukan kesepakatan ideologi nasional.

Hal ini dikarenakan, kelompok-kelompok partai politik yang mempunyai tujuannya masing-masing.

Akibatnya, hasil suara pemilihan ideologi nasional tidak tercapai dengan baik.  

3. Dominasi Politik dengan Aliran Tertentu 

Sistem parlementer membuat beberapa partai dengan aliran tertentu lebih dominan atau berkuasa atas keputusan pemerintahan.

Sehingga, mengancam stabilitas politik dalam negeri dan tidak menguntungkan bagi kesejahteraan rakyat. 

4. Masalah Sosial Ekonomi 

Sistem parlementer membuat perbedaan sosial ekonomi masyarakat semakin jelas. Sehingga, memengaruhi demokrasi pemerintahan yang sedang dijalankan.

Karena, tidak bisa bersatu dan saling menjatuhkan antar masyarakat. 

Baca Juga: Mencari Pesan di Balik Dongeng 'Asal Mula Buah Kelapa', Materi Kelas 3 SD Tema 2

Pembahasan dan jawaban ini bisa menjadi pemandu bagi orang tua dalam mendampingi anak selama belajar di rumah. 

Sumber: Buku Siswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas 8 SMP, Kurikulum Merdeka, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. 

---

Kuis!
Berapa lama sistem pemerintahan parlementer digunakan oleh Indonesia?
Petunjuk: Cek halaman 1!

Tonton video ini, yuk!  

----  

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.