Siapa Rasuna Said, Tokoh yang Menjadi Ikon Google Doodle Hari Ini?

By Grace Eirin, Rabu, 14 September 2022 | 09:30 WIB
Rasuna Said, pahlawan perempuan Indonesia dari Sumatera Barat yang memperjuangkan persamaan hak antara laki-laki dan perempuan. (Google Doodle)

Bobo.id - Sebuah gambar seorang perempuan muncul di Google Doodle hari ini (14/9/2022), ia adalah Rasuna Said

Apakah teman-teman pernah mendengar atau membaca tentang Rasuna Said sebelumnya? Siapakah Rasuna Said itu? 

Rasuna Said adalah salah satu pahlawan perempuan Indonesia yang lahir di Maninjau, Sumatra Barat, 14 September 1910.

Pahlawan bernama lengkap Rangkayo Rasuna Said ini merupakan keturunan bangsawan Minang.

Ayahnya, Muhammad Said, adalah seorang saudagar Minangkabau dan mantan aktivis pergerakan. 

Sebagai seorang pejuang kemerdekaan Indonesia, Rasuna Said turut memperjuangkan persamaan hak antara laki-laki dan perempuan. 

Rasuna Said juga aktif menjadi sekretaris di organisasi politik Sarekat Rakyat, sekaligus menjadi salah satu pendiri Persatuan Muslimin Indonesia (PERMI) di Bukittinggi pada 1930. 

Lalu, seperti apa bentuk perjuangan yang dilakukan Rasuna Said untuk Indonesia? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

Awal Perjuangan Rasuna Said

Lulus dari sekolah dasar, Rasuna bersekolah di pesantren Ar-Rasyidiyah, dan menjadi satu-satunya santri perempuan di sana. 

Meskipun begitu, Rasuna Said dikenal sebagai sosok yang cerdas dan pemberani hingga masa akhir sekolahnya di sana. 

Baca Juga: Sosok Cut Nyak Meutia, Pahlawan Perempuan di Uang Baru 2022

Ia kemudian melanjutkan pendidikannya ke Diniyah Putri Padang Panjang, pondok pesantren modern khusus putri. 

Pada masa mudanya, Rasuna Said sangat memperhatikan kemajuan serta pendidikan kaum perempuan. 

Sehingga, ia bahkan sempat menjadi tenaga pendidik di Diniyah Putri dan berhenti pada tahun 1930. 

Tahun itu, Rasuna Said mulai mengeluarkan gagasan bahwa kemajuan kaum perempuan dapat dilakukan di bidang yang luas, selain pendidikan. 

Untuk itu, ia menjadi sekretaris di Sarekat Rakyar dan juga bergabung dalam Soematra Thawalib dan mendirikan Persatuan Muslimin (PERMI) di Bukittinggi pada 1930.

Rasuna Said tercatat sebagai wanita pertama yang terkena hukum Speek Delict pada saat memperjuangkan gagasannya.

Speek Delict adalah hukum kolonial Belanda yang menyatakan siapapun dapat dihukum karena berbicara menentang Belanda. 

Sayangnya, keberaniannya dalam menuangkan pendapat dan gagasan tidak disambut baik oleh Belanda, sehingga ia ditangkap pada tahun 1932. 

Beberapa waktu kemudian, Rasuna Said bebas dan segera meneruskan pendidikannya di Islamic College. 

Tahun 1935, Rasuna Said menjadi pemimpin redaksi Majalah Raya, dan dikenal dengan tulisannya yang tajam karena melawan kolonial. 

Pada 1937, di Medan, Rasuna mendirikan sebuah perguruan putri. Ia juga membuat majalah mingguan bernama Menara Poetri.

Baca Juga: Uang Baru 2022 Diluncurkan Hari Ini, Inilah 7 Pahlawan Nasional yang Ada di Uang Kertas Rupiah Emisi 2022 

Penganugerahan Rasuna Said

Setelah kemerdekaan, Rasuna aktif di Badan Penerangan Pemuda Indonesia dan Komite Nasional Indonesia.

Rasuna Said menjabat sebagai wakil Sumatra Barat dalam Dewan Perwakilan Sumatra. 

Ia juga diangkat menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Serikat (DPR RIS). 

Tahun 1965, tepatnya pada 2 November, Rasuna Said tutup usia karena sakit kanker darah yang dialaminya. 

Dilansir dari Kompaspedia, Rasuna Said ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan Surat Keppres Nomor 084/TK/1974 tanggal 13 Desember 1974. 

Masyarakat Indonesia mengenang sosok dan perjuangannya dengan menjadikan namanya sebagai nama jalan protokol di Kuningan, Jakarta Selatan dan di Padang, Sumatra Barat. 

---

Kuis!

Apa yang dimaksud Speek Delict?

Petunjuk: Cek halaman 2!

Tonton video ini, yuk! 

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.