Lalu, ketua sidang Dr Radjiman Wedyodiningrat memberikan tanggapan bahwa preambule merupakan hasil jerih payah golongan Islam dan kebangsaan, yang takutnya akan menimbulkan perdebatan.
Wongsonegoro dan Djajadiningrat kemudian menanggapi, bahwa frasa ketuhanan mungkin menimbulkan gangguan sosial, karena seolah-olah memaksa menjalankan syariat bagi orang-orang Islam.
Wachid Hasyim juga memberikan kemungkinan paksaan tidak akan terjadi, sebab di preambule juga disebutkan: kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, sehingga tidak ada pemaksaan pada rakyat.
Setelah itu, Dr Radjiman mengatakan karena pokok-pokok lain tidak ada yang menolak, maka preambule dianggap sudah diterima.
Hadikoesoemo mencoba angkat bicara dan memberi masukan supaya "bagi pemeluk-pemeluknya" dihilangkan saja.
Namun, Soekarno menolak usulan dari Hadikoesumo. Pada akhirnya, anggota sidang mufakat bahwa Mukadimah UUD atau yang kemudian disebut Piagam Jakarta. Namun, frasa "ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" membuat rakyat keberatan saat dibacakan pada proklamasi kemerdekaan.
Sebab, keyakinan di Indonesia tidak ada Islam saja. Contohnya, rakyat berkeyakinan Kristen di wilayah Indonesia timur akan menolak bergabung Republik Indonesia apabila syariat Islam masuk dalam UUD.
Sebab, keyakinan masyarakat memang tidak bisa dipaksakan, meskipun dengan UUD. Menanggapi hal itu, Moh Hatta mengumpulkan wakil golongan Islam seperti Wachid Hasjim, Ki Bagoes Hadikoesoemo, Kasman Singodimedjo, dan Teuku Mohammad Hasan untuk membicarakan masalah ini.
Dalam pembicaraan tersebut, disepakati bahwa frasa "ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" diganti dengan "Ketuhanan Yang Maha Esa" untuk alasan persatuan dan kesatuan Indonesia.
Nah, setelah itu, Piagam Jakarta berubah nama menjadi Pembukaan UUD yang kita dengar setiap upacara Bendera di hari Senin, teman-teman.
(Penulis: Iveta Rahmalia/ Niken Bestari)
Baca Juga: Contoh Sikap Positif terhadap UUD 1945 Hasil Amandemen dalam Kehidupan Sehari-hari
----
Kuis! |
Sebutkan isi Piagam Jakarta! |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.