Salah satunya adalah Pemberontakan DI/TII pada 1948, yaitu pemberontakan yang menginginkan berdirinya Negara Islam Indonesia dan jadi tugas tersulit TNI saat itu.
Meskipun begitu, Ahmad Yani tetap menyelesaikan tugasnya dengan baik dan mampu membubarkan Pemberontakan DI/TII.
Gugurnya Jenderal Ahmad Yani
Karena prestasi militernya yang cemerlang, Ahmad Yani akhirnya diangkat sebagai Jenderal TNI menggantikan Abdul Haris Nasution pada 1962.
Namun, ternyata masih ada pemberontakan yang diduga disebabkan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).
Akibatnya terjadilah peristiwa Gerakan 30 September 1965, yang menyebabkan Jenderal Ahmad Yani diculik dan terbunuh.
Kemudian jasadnya dikubur di Lubang Buaya, Jakarta Timur bersama Pahlawan Revolusi lainnya.
Setelah penyelesaian konflik Gerakan 30 September 1965, Jenderal Ahmad Yani mendapatkan gelar Pahlawan Revolusi dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.
Nah, itulah biografi Ahmad Yani sebagai salah satu Pahlawan Revolusi Indonesia yang gugur dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965.
Baca Juga: Inilah Para Pahlawan Revolusi, Apa Bedanya dengan Pahlawan Nasional?
(Sumber foto: Davidelit)
---
Baca Lagi: |
Apa Itu Pahlawan Revolusi? (halaman 2) |
Pendidikan Formal Jenderal Ahmad Yani (halaman 2) |
Prestasi Militer Ahmad Yani (halaman 3) |
Gugurnya Jenderal Ahmad Yani (halaman 4) |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.