Pada demokrasi parlementer ini digelar Pemilu pertama pada 1955 yang diikuti oleh lebih dari 30 partai politik.
2. Demokrasi Terpimpin (1959-1965)
Demokrasi terpimpin merupakan demokrasi yang menyimpang dari demokrasi konstitusional dan lebih banyak menampilkan demokrasi rakyat.
Dominasi presiden begitu kuat dan terbatasnya peran partai politik membuat pengaruh komunis dan ABRI sebagai unsur sosial politik makin meluas.
Masa jabatan presiden yang seharusnya bertahan kurang lebih selama lima tahun diubah menjadi seumur hidup.
Selain itu, pada 1960, presiden Soekarno juga membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) hasil dari pemilihan umum.
Padahal, menurut UUD 1945 disebutkan bahwa presiden tidak memiliki wewenang untuk melakukannya.
Pada masa demokrasi terpimpin, banyak terjadi penyimpangan terhadap Pancasila dan UUD 1945, antara lain:
- Pembentukan Nasionalis, Agama, dan Komunis (Nasakom).
- Tap MPRS No III/MPRS/1963 tentang Pengangkatan Soekarno sebagai presiden seumur hidup.
- Pembubaran DPR hasil pemilu oleh presiden.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Demokrasi? Ini Perkembangan Demokrasi Menurut Sejarah