Bobo.id - Matahari merupakan pusat tata surya, yang berarti benda-benda langit berputar mengelilinginya.
Bagian terpanas Matahari adalah intinya yang memiliki suhu 15 juta derajat Celcius. Sedangkan jarak Matahari 150 juta kilometer dari Bumi.
Dengan jarak dan suhu tersebut, Bumi mendapatkan suhu hangat yang tepat untuk menjaga kehidupan makhluk hidup di dalamnya.
Suhu yang tepat dari kehangatan sinar Matahari inilah yang membuat kehidupan di Bumi dapat terus berlangsung.
Nah, pada pelajaran IPA kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka Belajar, kamu harus menjawab mengapa benda-benda langit di tata surya mengelilingi matahari?
Yuk, temukan kunci jawaban pertanyaan tersebut dari penjelasan berikut ini!
Gravitasi Matahari
Sama seperti Bumi, Matahari juga mempunyai gaya gravitasi, yang ukurannya 28 kali gravitasi Bumi.
Artinya, Matahari mempunyai massa yang besar dan gaya gravitasi yang kuat.
Akibat gravitasi tersebut, Matahari mampu melakukan gaya tarik-menarik dengan benda-benda langit di sekitarnya, seperti planet, asteroid, meteoroid, komet, dan lain-lain.
Inilah alasan ilmiah kenapa benda-benda langit di tata surya dapat bergerak mengelilingi Matahari.
Baca Juga: Butuh Berapa Lama Cahaya Matahari untuk Sampai ke Bumi? Ini Jawabannya
Dengan kekuatan yang tepat, gravitasi Matahari juga turut berperan dalam menjaga kekokohan posisi Bumi saat ini.
Tidak hanya Bumi, gravitasi Matahari ini juga sangat berpengaruh pada posisi planet-planet untuk tetap berada di orbitnya.
Dilansir dari NASA, gravitasi Matahari menyatukan tata surya, menjaga segala sesuatu, mulai dari planet terbesar hingga puing-puing terkecil, tetap berada di orbit di sekitarnya.
Teori Heliosentrik
Pemikiran tentang alam semesta awalnya dicetuskan oleh Ptolomeus melalui Teori Geosentrik dan Nicolas Copernicus melalui Teori Heliosentrik.
Kedua teori ini berbeda, teman-teman, Teori Geosentrik menyatakan bahwa Bumi adalah pusat dari tata surya.
Sementara itu, Teori Heliosentrik menyatakan bahwa pusat tata surya adalah Matahari, karena semua benda dan planet di tata surya mengelilinginya.
Dengan penelitian dan pengamatan yang dilakukan oleh Galileo Galilei, dibuktikan bahwa Teori Heliosentrik dari Nicolas Copernicus adalah yang paling tepat.
Fakta Matahari
Diameter matahari sebesar 864.950 mil (1.392.000 kilometer) atau sekitar 109 kali diameter bumi.
Volumenya sekitar 1.300.000 kali volume bumi, dan massanya sekitar 333.000 kali lebih besar dari massa bumi.
Baca Juga: Bagaimana Posisi Bulan saat Terjadi Gerhana Matahari Total? Ini Faktanya
Atom matahari terdiri dari lebih dari 90 persen hidrogen, dan sisanya merupakan helium.
Perlu diketahui, Matahari bukanlah benda padat seperti planet, sehingga rotasinya lebih sulit untuk ditentukan.
Menurut NASA, Matahari adalah bola gas atau plasma jadi ia tidak harus berotasi secara kaku seperti planet padat dan bulan.
Cahaya matahari membutuhkan sekitar 8 menit untuk sampai ke permukaan Bumi.
Adapun waktu tersebut lebih cepat daripada waktu sampainya sinar bintang yang paling dekat dengan Bumi.
Bintang yang paling dekat dengan bumi, Proxima Centauri membutuhkan waktu sekitar empat tahun untuk mencapai bumi.
---
Kuis! |
Siapa penggagas teori heliosentrik? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.