Baru Tahu, Ini Perbedaan Solo, Surakarta, Solo Baru, dan Kartasura

By Niken Bestari, Rabu, 19 Oktober 2022 | 16:00 WIB
Stasiun Solo Balapan yang ada di Kota Solo. (Creative Commons/Crisco 1492)

Bobo.id - Apakah teman-teman tahu perbedaan antara Solo, Surakarta, Solo Baru, dan Kartasura?

Sebagian orang ada yang menyebut Solo dengan nama Surakarta, ada juga sebaliknya.

Ada juga yang bingung dengan perbedaan Surakarta dan Kartasura.

Bahkan, banyak juga yang bingung dengan wilayah Solo dan Solo Baru.

Jangan bingung lagi, ya. Kita bahas perbedaannya di artikel ini, ya!

Penjelasan Perbedaan Solo dan Surakarta

Dikutip dari laman Pemerintah Kota Surakarta, Solo merupakan penyebutan nama populer untuk Kota Surakarta.

Sedangkan Surakarta merupakan nama resmi administratif untuk Kota Solo.

Dengan demikian Solo maupun Surakarta memiliki arti yang sama.

Meski demikian, masing-masing nama ini memiliki sejarahnya.

Nama Solo berasal dari nama sebuah desa “Sala”. Sala dulunya merupakan desa perdikan yang dipimpin oleh seorang kiai bernama Ki Gede Sala atau disebut dengan Kiai Sala.

Baca Juga: 4 Fakta Menarik Kirab Malam 1 Suro di Surakarta, Salah Satunya Iringan Kebo Bule

Saat zaman penjajahan, orang-orang Belanda kesulitan untuk melafalkan Sala dengan huruf “a”.

Sehingga kemudian mengubahnya menjadi huruf “o” sehingga pelafalannya menjadi Solo dan bukan Sala.

Jadi, Surakarta adalah nama resmi wilayah, sedangkan Solo adalah julukan khas.

Oleh sebab itu, teman-teman tidak bisa menemukan kota Solo jika mencarinya di peta karena yang muncul adalah kota Surakarta, teman-teman.

Sejarah Desa Solo

Desa Solo awalnya merupakan desa kecil dan kemudian berubah menjadi pusat kerajaan dengan berdirinya Keraton Surakarta Hadiningrat.

Keraton ini dulunya berdiri di wilayah bernama Kartasura, sehingga dinamai dengan Keraton Kartasura.

Pemilihan Desa Solo sebagai lokasi baru keraton didasarkan pada pertimbangan Tumenggung Hanggawangsa, Tumenggung Mangkuyudha, dan J.A.B. van Hohendorff usai Keraton Kartasura hancur akibat peristiwa Geger Pecinan.

Dalam sejarahnya, Geger Pecinan terjadi akibat pemberontakan pada tahun 1740 yang berhasil menghancurkan Keraton Kartasura.

Walaupun Keraton Kartasura berhasil direbut kembali, namun Pakubuwono II yang kala itu masih berkuasa menganggap lokasi keraton sudah kehilangan 'kesuciannya' dan berinisiatif memindahkannya ke lokasi yang baru.

Pada akhirnya Pakubuwono II memerintahkan pemindahan keraton dari Kartasura ke Desa Sala. Pertimbangannya, karena posisi Desa Sala dekat dengan Sungai Bengawan Solo.

Baca Juga: Sering Bikin Bingung, Ternyata Ini Perbedaan Serabi Solo dan Surabi Bandung, Sudah Tahu?

Akhirnya, terpilihlah Desa Solo sebagai lokasi baru Keraton Surakarta.

Jadi, Kota Solo yang sekarang kita kenal itu kan awalnya dari sebuah perpindahan kerajaan dari Kartosuro ke Surakarta tahun 1745.

Seiring perjalanan waktu, kemudian Surakarta yang merupakan nama dari sebuah keraton ditetapkan menjadi nama resmi kota administratif.

Sehingga untuk nama resmi, penulisan yang benar adalah Kota Surakarta, sedangkan, nama Solo atau Sala adalah penyebutan populer saja.

Dikutip dari Kompas.com, nama Surakarta dipilih oleh pihak keraton, karena merupakan akar kata dari Kartasura.

Nama Kartasura sebelumnya merupakan harapan dari Raja Mataram terdahulu agar bisa beribukota di Karta yang berarti tenteram.

Sedangkan Surakarta Hadiningrat artinya harapan akan terciptanya negara yang tata tenteram karta raharja (teratur, tertib, aman, dan damai).

Perbedaan Solo dan Solo Baru

Lalu, apa bedanya Solo dengan Solo Baru?

Jika Solo dan Surakarta merupakan satu wilayah yang sama, berbeda halnya dengan Solo Baru.

Solo Baru merupakan nama dari sebuah daerah yang terletak di Kabupaten Sukoharjo, teman-teman.

Baca Juga: Ternyata Begini Asal Nama Kota Solo yang Ada di Tayangan Cerita Sabtu Pagi, Anak Seribu Pulau: Solo

Menurut website Kota Surakarta, awalnya nama yang dipilih untuk wilayah tersebut bukanlah Solo Baru, tetapi Grogol Indah, Grogol Permai, Sukoharjo Indah dan Sukoharjo Permai.

Namun kemudian ketika diputuskan, dipilihlah nama Solo Baru untuk wilayah tersebut. Solo Baru juga dikenal sebagai kawasan bisnis dan pemukiman modern Kabupaten Sukoharjo.

Solo Baru termasuk di wilayah Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.

Tempat ini berbatasan langsung dengan Kota Solo yang ditandai dengan adanya gapura perbatasan antara Kota Solo dengan Solo Baru.

Gapura terletak di dekat anak Sungai Bengawan Solo.

Jadi, menurut penjelasan di atas, Solo adalah julukan umum untuk kota Surakarta dan Surakarta adalah nama resmi wilayah.

Selain itu, Solo Baru adalah wilayah yang termasuk di Kabupaten Sukoharjo yang berbatasan dengan Surakarta.

Sedangkan Kartasura adalah dulunya wilayah pusat kerajaan yang keratonnya dipindah ke Desa Sala.

Itulah perbedaan Solo, Surakarta, Solo Baru, dan Kartasura.

Nah, jangan bingung lagi ya, teman-teman.

Yuk, berkunjung ke Solo!

(Penulis : Nur Rohmi Aida/ Niken Bestari)

Baca Juga: Upacara Rambu Solo di Tana Toraja Penting Dilakukan saat Ada Keluarga yang Meninggal, Ketahui Makna Upacara Ini

----

Kuis!

Kenapa Desa Sala bisa berubah pelafalan menjadi Solo?

Petunjuk: Cek halaman 2!

Tonton video ini juga, yuk!

----

Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.

Khusus di bulan Oktober 2022, ada diskon 10% untuk berlangganan semua majalah dari Media Anak Grid Network - Kompas Gramedia.

Untuk langganan:

Majalah Bobo: https://bit.ly/PROMOBOBOOKTOBER

Majalah Bobo Junior: https://bit.ly/PROMOBOJUNOKTOBER

Majalah Mombi SD: https://bit.ly/PROMOMOMBISDOKTOBER

Majalah Mombi TK: https://bit.ly/PROMOMOMBIOKTOBER