Selain jalur sutra darat, ada juga jalur sutra maritim atau jalur sutra laut yang menghubungkan daratan Tiongkok dengan negara Barat.
Jalur Sutra Maritim ini melewati sejumlah lautan, seperti Laut China Selatan, Selat Malaka, Samudra Hindia, Teluk Benggala, Laut Arab, hingga Laut Merah.
Rute ini bertahan bersamaan dengan perdagangan maritim di Asia Tenggara yang terkenal dengan kekayaan rempahnya.
Strategis untuk Perdagangan
Selat Malaka yang berada di perbatasan Nusantara dan Semenanjung Malaya merupakan daerah yang strategis dalam perdagangan internasional.
Peran Selat Malaka bagi kerajaan yang berdiri di sekitarnya pun sangat vital karena menjadi sumber pendapatan, seperti Sriwijaya.
Seiring kemajuan teknologi pelayaran, peran Selat Malaka yang berada di jalur pelayaran internasional semakin penting.
Sebab, banyak pedagang Eropa yang berlayar menuju ke Timur atau daratan Tiongkok melalui Selat Malaka.
Selat Malaka yang menjadi bagian dari jalur sutra laut lebih disukai para pedagang karena lebih aman dan efisien daripada jalur sutra darat.
Secara otomatis, hal ini membuat Selat Malaka menjadi salah satu selat yang paling ramai dan sibuk.
Di sepanjang Selat Malaka, akhirnya semakin banyak tumbuh pelabuhan, yang berkembang menjadi kota-kota bandar perdagangan.
Nah, itulah jawaban mengapa Selat Malaka menjadi ramai dan menjadi tempat yang strategis untuk perdagangan. Semoga bisa bermanfaat, ya.