Jumlah barisan ini bisa satu atau lebih, tergantung pada jumlah penari. Dari pola lantai garis vertikal, kesan yang ditampilkan adalah menyatu dan kuat.
Nantinya, pola lantai garis vertikal juga bisa dikembangkan lagi menjadi pola zigzag dan diagonal.
Perlu diketahui, pola zigzag adalah pola di mana posisi penari berselang-seling di sisi kanan dan kiri.
Sementara itu, pola lantai diagonal adalah posisi penari membentuk barisan lurus tetapi menyerong ke kanan atau ke kiri.
Contoh tarian yang menggunakan pola lantai ini adalah Tari Serimpi dari Jawa Tengah, Tari Yospan dari Papua, dan Tari Baris Cengkedan dari Bali.
2. Pola Lantai Garis Horizontal
Pada pola lantai garis horizontal ini, posisi penari berada dalam satu garis lurus ke arah kanan dan kiri.
Jumlah baris bisa satu atau lebih tergantung pada jumlah penari. Dari pola ini, kita akan mendapatkan kesan kebersamaan dan sejajar.
Sama seperti pola lantai garis vertikal, pola lantai garis horizontal juga bisa dikembangkan lagi jadi pola lantai zigzag.
Nantinya, posisi penari bisa berselang-seling ke depan dan ke belakang dalam satu barisan.
Contoh pola lantai garis horizontal adalah Tari Indang dari Sumatra Barat dan Tari Saman dari Aceh.
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi tentang Pola Lantai Tarian Tradisional