Bobo.id - Pada materi kelas 5 SD tema 4, kita diajak untuk mengingat kembali materi tentang pola lantai.
Setiap tarian, baik tari tunggal, berpasangan, maupun kelompok, tentu memiliki pola lantai dalam pertunjukannya.
Fungsi pola lantai yakni membuat tarian menjadi lebih dinamis, indah, dan menarik, teman-teman.
Oleh karena itu, pola lantai ini sangat penting dan tak boleh luput dalam unsur seni pertunjukan tari.
Umumnya, pola lantai ditentukan berdasarkan jumlah penari, ukuran panggung, dan alur ceritanya.
Untuk lebih jelasnya, teman-teman bisa menyimaknya dari pembahasan berikut ini. Cari tahu, yuk!
Apa Itu Pola Lantai dalam Seni Tari?
Pola lantai merupakan pergerakan yang dilakukan dengan cara berpindah atau bergeser secara terstruktur.
Hal ini dilakukan untuk membentuk pola denah tertentu untuk menjadikan tarian lebih indah dan menarik.
Dengan pola lantai, penari akan tahu di mana ia harus menempatkan diri, dan ke mana ia harus bergerak atau berpindah tempat.
Dalam tari berpasangan atau kelompok, fungsi pola lantai sangatlah penting karena penari harus peka dan hapal posisi dirinya serta temannya.
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi tentang Jenis Pola Lantai dalam Pertunjukan Tari Daerah
Fungsi Pola Lantai
Tahukah teman-teman? Penggunaan pola lantai tidak hanya memberikan kesan dinamis dan indah dari penari, lo.
Pola lantai yang digunakan dalam seni tari juga memiliki beberapa fungsi penting, antara lain:
- Membuat gerakan penari terlihat kuat dan jelas.
- Membantu penari menonjolkan peran yang dijalankan.
- Menghidupkan tokoh yang harus diperankan penari.
- Membantu penari untuk menyesuaikan diri pada tata panggung.
- Membuat tarian semakin indah dan menarik.
Jenis-Jenis Pola Lantai
1. Pola Lantai Garis Vertikal
Pada pola lantai garis vertikal, penari membentuk barisan lurus ke arah depan dan juga belakang.
Baca Juga: Apa Pola Lantai pada Gerak Tari Legong? Cari Jawaban Kelas 5 Tema 8
Jumlah barisan ini bisa satu atau lebih, tergantung pada jumlah penari. Dari pola lantai garis vertikal, kesan yang ditampilkan adalah menyatu dan kuat.
Nantinya, pola lantai garis vertikal juga bisa dikembangkan lagi menjadi pola zigzag dan diagonal.
Perlu diketahui, pola zigzag adalah pola di mana posisi penari berselang-seling di sisi kanan dan kiri.
Sementara itu, pola lantai diagonal adalah posisi penari membentuk barisan lurus tetapi menyerong ke kanan atau ke kiri.
Contoh tarian yang menggunakan pola lantai ini adalah Tari Serimpi dari Jawa Tengah, Tari Yospan dari Papua, dan Tari Baris Cengkedan dari Bali.
2. Pola Lantai Garis Horizontal
Pada pola lantai garis horizontal ini, posisi penari berada dalam satu garis lurus ke arah kanan dan kiri.
Jumlah baris bisa satu atau lebih tergantung pada jumlah penari. Dari pola ini, kita akan mendapatkan kesan kebersamaan dan sejajar.
Sama seperti pola lantai garis vertikal, pola lantai garis horizontal juga bisa dikembangkan lagi jadi pola lantai zigzag.
Nantinya, posisi penari bisa berselang-seling ke depan dan ke belakang dalam satu barisan.
Contoh pola lantai garis horizontal adalah Tari Indang dari Sumatra Barat dan Tari Saman dari Aceh.
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi tentang Pola Lantai Tarian Tradisional
3. Pola Lantai Garis Diagonal
Pola lantai garis diagonal memungkinkan posisi penari berselang-seling secara bergantian ke depan dan ke belakang.
Dari pola lantai garis diagonal ini, kita akan merasakan kesan yang dinamis dan juga lincah, teman-teman.
Bahkan, pola lantai ini bisa divariasikan posisi menyerong, dari kanan depan ke kiri belakang atau kiri depan ke kanan belakang.
Pola lantai garis diagonal ini juga bisa dikembangkan lagi menjadi pola lantai berbentuk tanda silang (X) dan bentuk pola lantai V.
Contoh pola lantai garis diagonal adalah Tari Gending Sriwijaya dari Sumatra Selatan dan Tari Pendet dari Bali.
4. Pola Lantai Garis Lengkung
Pada pola lantai garis lengkung, posisi penari akan membentuk setengah lingkaran ke dalam atau ke luar.
Jadi, pola lantai ini akan berbentuk cembung atau cekung, jika dilihat dari depan. Dengan pola lantai ini, kita akan mendapat kesan yang lembut.
Selain itu, dari pola lantai garis lengkung ini juga bisa dikembangkan lagi menjadi pola lantai lingkaran penuh atau membentuk angka delapan.
Contoh pola lantai garis lengkung adalah Tari Ma'badong Toraja dari Sulawesi Utara, Tari Piring dari Sumatra Barat, dan Tari Randai.
Nah, itulah penjelasan lengkap tentang pola lantai dalam seni tari yang bisa dipelajari. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk teman-teman, ya.
Baca Juga: Tari Kecak: Pola Lantai dan Maknanya, Materi Kelas 5 SD Tema 9
----
Kuis! |
Mengapa pola lantai sangat penting dalam tari kelompok? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.