Kenapa Gerhana Bulan Total Bisa Timbulkan Warna yang Berbeda-beda?

By Grace Eirin, Senin, 7 November 2022 | 14:30 WIB
Gerhana bulan total diperkirakan terlihat di Indonesia pada 8 November 2022. (Gaetan Othenin-Girard/Unsplash)

Bobo.id - Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyampaikan bahwa gerhana bulan total akan terlihat di Indonesia pada 8 November 2022 mendatang. 

Gerhana bulan total adalah fenomena terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak seluruh cahaya bisa sampai ke permukaan Bulan.

Dilansir dari National Geographic, puncak gerhana bulan total dapat berlangsung selama satu jam 47 menit. 

Sedangkan gerhana bulan secara keseluruhan dapat berlangsung sekitar enam jam dari awal hingga akhir. 

Teman-teman, tahukah kamu? Ternyata, selama puncak gerhana bulan total, bulan dapat berubah warna menjadi kuning, oranye, hingga merah tua, lo. 

Kira-kira apa penyebab perubahan warna pada bulan saat gerhana bulan total terjadi? Yuk, cari tahu!

Perubahan Warna Bulan

Pada dasarnya, bulan tidak menghasilkan cahayanya sendiri, teman-teman.

Sebenarnya, sinar terang yang kita lihat dari bulan selama ini berasal dari pemantulan cahaya matahari. 

Saat gerhana bulan total terjadi, maka Bulan bergerak ke arah umbra Bumi, atau bagian tengah bayangan yang yang gelap dari Bumi.

Akibatnya, semua sinar Matahari yang menerangi permukaan Bulan jadi terhalang dan Bumi menjadi tidak mendapatkan cahaya.

Baca Juga: Sering Muncul di Malam Hari, Mengapa Bulan Juga Bisa Terlihat di Siang Hari?