Kenapa Gerhana Bulan Total Bisa Timbulkan Warna yang Berbeda-beda?

By Grace Eirin, Senin, 7 November 2022 | 14:30 WIB
Gerhana bulan total diperkirakan terlihat di Indonesia pada 8 November 2022. (Gaetan Othenin-Girard/Unsplash)

Namun masih ada sinar Matahari yang mencapai permukaan Bulan secara tidak langsung, yaitu melalui atmosfer Bumi.

Hal ini menyebabkan Bulan yang mengalami gerhana jadi terlihat berwarna kemerahan, kuning, atau oranye.

Semakin banyak debu atau awan di atmosfer Bumi selama gerhana, maka warna Bulan akan semakin tampak merah. 

Ini terjadi karena debu dapat menyerap lebih banyak cahaya yang disaring, dengan demikian debu memperdalam warna gerhana bulan.

Mitos tentang Gerhana Bulan

Gerhana bulan merupakan fenomena alam yang nyata terjadi dan dapat dijelaskan melalui ilmu sains. 

Namun, ternyata di berbagai belahan dunia, ada beberapa mitos terkait gerhana bulan yang melegenda. 

Misalnya Suku Inca, kelompok bangsa Indian dari Amerika Selatan, yang menganggap fenomena gerhana bulan menjadi suatu tanda bahaya. 

Sebab, bagi Suku Inca bulan dapat berubah warna menjadi merah karena dimakan oleh Jaguar. 

Oleh karena itu, mereka menjadi takut Jaguar akan turun ke bumi untuk menyerang manusia. 

Nah, supaya mencegah kedatangan Jaguar, para penduduk akan mengayunkan tombak ke bulan dan membuat banyak suara. 

Baca Juga: Bagaimana Posisi Bulan saat Terjadi Gerhana Matahari Sebagian?