Sepanjang sejarahnya, Benteng Fort Rotterdam ini memiliki beragam fungsi sesuai dengan keadaan zaman.
Sejak jatuh ke tangan Belanda, benteng ini difungsikan sebagai markas komando pertahanan, kantor pusat perdagangan, dan pusat pemerintahan.
Salah satu peristiwa bersejarah penting yang terjadi di Benteng Rotterdam adalah digunakan sebagai tempat penawanan Pangeran Diponegoro.
Di tempat inilah, Pangeran Diponegoro menyusun catatan tentang budaya Jawa, misalnya wayang, mitos, sejarah, dan ilmu pengetahuan.
Benteng Fort Rotterdam juga pernah digunakan sebagai kamp tawanan perang Jepang selama Perang Dunia II.
Ketika masa pendudukan Jepang, benteng ini diketahui digunakan sebagai pusat penelitian ilmu pengetahuan dan bahasa.
Pada 1945-1949, Benteng Fort Rotterdam kembali beralih fungsi menjadi pusat kegiatan pertahanan Belanda dalam menghadapi pejuang Indonesia.
Kemudian pada 1970-an, benteng ini dipugar dan kini menjadi pusat budaya, pendidikan, tempat acara musik dan tari, serta tujuan wisata bersejarah.
Salah satu gedung di dalam kompleks benteng ini difungsikan menjadi Museum Provinsi Sulawesi Selatan bernama La Galigo.
Pada Museum itu ditampilkan beragam benda bersejarah, manuskrip, patung, keramik, dan pakaian tradisional.
Jika disimpulkan, alasan Benteng Fort Rotterdam didirikan dekat pantai untuk mengawasi kedatangan musuh dan menangkal invasi Belanda melalui jalur laut.
Nah, itulah penjelasan terkait mengapa Benteng Fort Rotterdam didirikan di dekat pantai. Semoga bisa bermanfaat untuk temna-teman, ya.