Kerajaan Banten: Sejarah, Masa Kejayaan, Kemunduran, dan Peninggalannya

By Fransiska Viola Gina, Selasa, 15 November 2022 | 10:30 WIB
Keraton Kaibon sebagai peninggalan sejarah Kerajaan Banten. (PIXABAY/syahrulcobain17)

Bobo.id - Pada materi Ilmu Pengetahuan Sosial Kurikulum Merdeka kelas 7 SMP, kita akan belajar tentang aktivitas masyarakat masa Islam.

Aktivitas masyarakat masa Islam tidak lepas dari berdirinya berbagai kerajaan Islam, salah satunya Kerajaan Banten.

Kerajaan Banten adalah salah satu kerajaan Islam di Pulau Jawa yang pernah menjadi penguasa jalur pelayaran dan perdagangan.

Kerajaan Banten menjadi salah satu kerajaan yang punya peranan penting dalam perdagangan rempah sekaligus penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.

Pada materi IPS kali ini, kita akan belajar lebih lengkap tentang Kerajaan Banten. Simak informasi berikut ini, yuk!

Sejarah Berdirinya Kerajaan Banten

Kerajaan atau Kesultanan Banten didirikan oleh Syarif Hidayatullah atau dikenal sebagai Sunan Gunung Jati pada 1525 M. 

Kedatangan Sunan Gunung Jati ke Banten adalah bagian dari misi Sultan Trenggono dari Kerajaan Demak untuk mengusir Portugis dari Nusantara.

Setelah berhasil menguasai Banten, Sunan Gunung Jati segera mengambil alih pemerintahan, tetapi tidak mengangkat dirinya sebagai raja. 

Pada 1552 M, Sunan Gunung Jati kembali ke Cirebon dan menyerahkan Banten kepada putra keduanya, Sultan Maulana Hasanuddin.

Sejak saat itu, Sultan Maulana Hasanuddin ini resmi diangkat sebagai raja pertama Kerajaan Banten, teman-teman. 

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Demak sebagai Tunas Supremasi Kejayaan Nusantara, Materi IPS

Pada masa kepemimpinannya, perdagangan Kerajaan Banten berkembang pesat didukung adanya pelabuhan sebagai gerbang perdagangan antarnegara.

Lokasinya yang strategis menjadikan Kerajaan Banten sangat mengandalkan perdagangan dalam menopang perekonomiannya. 

Lada menjadi komoditas yang paling diunggulkan dan berkembang pesat pada masa itu. Bahkan monopoli perdagangan lada di Lampung dikuasai Banten. 

Belum lagi didukung oleh niaga melalui jalur laut yang membuat Banten berkembang tak hanya di Nusantara, melainkan sampai luar negeri.

Tak hanya itu saja, Sultan Maulana Hasanuddin juga melanjutkan cita-cita ayahnya untuk meluaskan pengaruh Islam di tanah Banten.

Masa Kejayaan Kerajaan Banten

Kerajaan Banten berhasil mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa yang berkuasa pada 1651-1683 M.

Beberapa hal yang dilakukan Sultan Ageng Tirtayasa untuk memajukan Kesultanan Banten, antara lain:

- Memajukan wilayah perdagangan Banten hingga ke bagian selatan Pulau Sumatra dan Kalimantan. 

- Banten dijadikan tempat perdagangan internasional yang mempertemukan pedagang lokal dengan pedagang Eropa.

- Memajukan pendidikan dan kebudayaan Islam.

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Aceh Darussalam sebagai Benteng Tangguh Islam di Nusantara, Materi IPS

- Melakukan modernisasi bangunan keraton dengan bantuan arsitektur Lucas Cardeel.

- Membangun armada laut untuk melindungi perdagangan dari kerajaan lain dan serangan pasukan Eropa. 

Tak hanya itu saja, Sultan Ageng Tirtayasa juga dikenal sebagai raja yang gigih menentang pendudukan VOC di Indonesia. 

Hal ini diketahui karena VOC menerapkan perjanjian monopoli perdagangan yang merugikan Kesultanan Banten, teman-teman.

Di bawah kekuasaan Sultan Ageng Tirtayasa, kekuatan politik dan angkatan perang Banten maju sangat pesat.

Kemunduran Kerajaan Banten

Kegigihan Sultan Ageng Tirtayasa dalam melawan VOC kemudian mendorong Belanda melakukan politik adu domba. 

Politik adu domba ditujukan kepada Sultan Ageng Tirtayasa dengan putranya, Sultan Haji, yang kala itu sedang terlibat konflik. 

Siasat VOC pun berhasil sehingga Sultan Haji mau bekerjasama dengan Belanda demi meruntuhkan kekuasaan ayahnya. 

Pada 1683, Sultan Ageng Tirtayasa ditangkap dan dipenjara sehingga harus menyerahkan kekuasaannya kepada putranya. 

Penangkapan Sultan Ageng Tirtayasa ini menjadi tanda berkibarnya kekuasaan VOC di Banten, teman-teman. 

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Samudra Pasai sebagai Garda Terdepan Nusantara, Materi IPS

Meski Sultan Haji menjadi raja, namun pengangkatan itu disertai beberapa persyaratan yang tertuang dalam Perjanjian Banten.

Sejak saat itu, Kesultanan Banten tidak lagi memiliki kedaulatan dan penderitaan rakyat menjadi semakin berat. 

VOC semakin ikut campur dalam urusan Banten bahkan meminta kompensasi untuk menguasai Lampung sekaligus hak monopoli perdagangan di sana. 

Usai Sultan Haji meninggal, VOC semakin menekan Kerajaan Banten. Hal ini pun membuat pengaruh Kerajaan Banten memudar dan ditinggalkan. 

Hingga akhirnya pada 1809, Gubernur Jenderal Daendels menghapus Kesultanan Banten untuk mengatasi perlawanan rakyat Banten terhadap VOC.

Peninggalan Kerajaan Banten

Kerajaan Banten memiliki benda peninggalan yang menjadi bukti bahwa kerajaan ini pernah berjaya pada masanya, antara lain:

- Masjid Agung Banten.

- Masjid Kasunyatan.

- Benteng Keraton Surosowan.

- Masjid Pacinan.

Baca Juga: Cari Jawaban IPS, Bagaimana Kedudukan Selat Muria yang Menjadi Pelabuhan Kerajaan Demak Saat Itu?

- Benteng Speelwijk.

Nah, itulah penjelasan lengkap tentang sejarah Kerajaan Banten sebagai garda Pulau Jawa. Semoga informasi ini bisa bermanfaat, ya. 

----

Kuis!

Siapa raja pertama Kerajaan Banten?

Petunjuk: cek di halaman 1!

Lihat juga video ini, yuk!

---- 

Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD. 

Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.