Puisi dibagi menjadi dua jenis, yaitu puisi lama dan puisi baru.
Jenis-jenis puisi ini dibedakan dari pengaruh bangsa barat yang memengaruhi perkembangan puisi di Indonesia.
Puisi lama adalah jenis puisi yang lahir dan berkembang sebelum adanya pengaruh dari sastra barat bagi kesusasteraan di Indonesia.
Sedangkan puisi baru adalah sebaliknya, yaitu jenis sastra yang berkembang dan tumbuh setelah adanya pengaruh dari sastra barat.
Karya sastra yang termasuk puisi lama adalah: pantun, mantra, karmina, syair, gurindam, seloka, dan talibu.
Sedangkan contoh puisi baru adalah: balada, elegi, epigram, himne, ode, romansa, dan satire.
Cara menulis puisi dapat dibagi menjadi tiga tahapan, yakni:
1. Membuat kerangka puisi, dimulai dari jenis puisi yang ingin ditulis, kemudian perhatikan unsur puisi.
Jika pembaca ingin menulis puisi lama, maka irama, rima sajak harus ditentukan terlebih dahulu agar pesan yang ingin disampaikan dapat dimengerti oleh pembaca puisi.
2. Menentukan judul, penentuan judul di awal dapat mempermudah pembaca untuk membatasi ungkapan atau emosi yang ingin disampaikan melalui puisi.
3. Proses kreatif yang dapat pembaca peroleh melalui membaca referensi serta puisi atau berimajinasi.
Baca Juga: Mempelajari Puisi Rakyat: Pengertian dan Unsur Kebahasaan di Dalamnya