Bobo.id - Gunung adalah salah satu bentuk kenampakan alam yang terdiri dari dua jenis berdasarkan keaktifannya, yaitu gunung aktif dan gunung tidak aktif.
Gunung api aktif yaitu gunung api yang masih melakukan aktivitasnya, seperti mengeluarkan magma atau erupsi, bahkan dapat menjadi penyebab adanya gempa bumi.
Sedangkan gunung tidak aktif atau gunung pasif adalah gunung yang tidak pernah mengalami erupsi pada tahun 1600 atau setelahnya.
Namun, gunung ini masih memperlihatkan gejala gunung api aktif dengan aktivitas yang sangat lemah.
Tahukah teman-teman, selain gunung aktif dan tidak aktif, ada pula gunung mati atau gunung padam.
Gunung berapi mati atau punah adalah gunung berapi yang tidak pernah tercatat mengalami erupsi dan kemungkinan tidak akan mengalami erupsi karena tidak lagi memiliki suplai magma.
Lalu ada penyebab gunung memiliki status aktif dan tidak aktif?
Kita bahas bersama, yuk!
Penyebab Gunung Api Aktif
Dirangkum dari Kompas.com, sebuah gunung api dikatakan aktif karena adanya tekanan dan gerakan dari dalam perut Bumi yang sangat kuat.
Gunung aktif pun bisa meletus adalah ketika batuan cair atau magma naik ke permukaan.
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Apa Bedanya Gunung Erupsi dan Gunung Meletus?
Magma terbentuk ketika mantel Bumi mencair yang dapat terjadi ketika lempeng tektonik menarik diri atau lempeng didorong ke bawah di bawah yang lain.
Magma lebih ringan dari batu sehingga magma mudah naik ke permukaan Bumi pada gunung yang aktif.
Ketika magma naik, gelembung gas terbentuk di dalamnya. Jika magma yang terbentuk sangan kental, gelembung gas tidak bisa keluar dengan mudah dan tekanan meningkat saat magma naik.
Ketika tekanannya terlalu besar, gunung api akan mengalami erupsi eksplosif atau gunung meletus.
Penyebab Gunung Api Tidak Aktif
Nah, karena tekanan dalam perut Bumi tidak sama di semua tempat, maka itu mempengaruhi keaktifan gunung, teman-teman.
Gunung api tidak aktif adalah gunung yang tidak memiliki catatan mengalami erupsi.7
Gunung api yang tidak lagi aktif ini memiliki ciri-ciri seperti:
- Tidak mengeluarkan asap, debu, lava, maupun belerang;
- Tidak pernah mengeluarkan suara gemuruh;
- Tidak memperlihatkan tanda akan meletus atau mengalami erupsi lagi;
Baca Juga: Meskipun Merugikan Manusia, Ternyata Erupsi Gunung Api Bisa Bermanfaat bagi Bumi
- Tidak adanya aktivitas vulkanik.
Penyebab gunung berapi tidak lagi aktif ini disebabkan karena gunung berapi itu sudah tidak lagi mendapatkan pasokan magma dari perut Bumi
Beberapa faktor yang bisa menyebabkan gunung tidak lagi mendapatkan pasokan magma adalah gunung berapi yang sudah bergeser secara bertahap dari jalur keluarnya magma.
Jadi, gunung menjadi tidak aktif karena menurun atau melemahnya tekanan dari dalam perut Bumi.
Meski begitu, gunung tidak aktif ini masih memiliki keaktifan yang lemah, atau "tertidur".
Lalu, apakah gunung tidak aktif bisa kembali aktif? Jawabannya adalah mungkin bisa terjadi.
Selama gunung tidak dinyatakan padam atau punah, gunung tidak aktif bisa kembali aktif apabila tekanan magma dari perut Bumi kembali menguat.
Hal yang mempengaruhi tekanan magma dari perut Bumi adalah kekentalan magma serta kandungan mineral dan gas dalam perut Bumi di bawah gunung.
Ini artinya, gunung berapi yang tidak aktif itu masih bisa kembali aktif dan memperlihatkan aktivitas vulkanik, teman-teman.
Uniknya, aktivitas vulkanik ini tidak bisa dideteksi kapan terjadi. Bisa saja ratusan, atau bahkan ribuan tahun lagi.
(Penulis : Lulu Lukyani / Niken Bestari)
----
Kuis! |
Apa ciri-ciri gunung api tidak aktif? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.