Dongeng Anak: Gadis Helwa yang Cantik #MendongenguntukCerdas

By Sarah Nafisah, Rabu, 7 Desember 2022 | 19:10 WIB
Dongeng Anak: Gadis Helwa yang Cantik (@lemono via Canva)

Kini, Pak Bayram sudah menjadi orang kaya. Ia mengajak keluarganya berjalan-jalan keluar negeri dengan kapal laut. Sayangnya, Ayla si putri bungsu tidak kuat berlayar dengan kapal laut.

“Aku akan tinggal di rumah saja, Ayah, Ibu,” kata Ayla. “Aku pasti mabuk laut dan tidak menikmati perjalanan. Ayah, Ibu, dan Kak Aydan saja yang pergi.”

Bu Bayram khawatir meninggalkan Ayla sendiri. Namun ia lalu teringat pada sahabat baiknya, Bu Hulya.

“Ibu titipkan kau pada Bu Hulya, ya. Bersikaplah yang baik di rumahnya,” pesan Bu Bayram pada putrinya.

Pak Bayram, Bu Bayram, dan Aydan akhirnya berangkat dengan kapal laut. Sementara Ayla tinggal di rumah Bu Hulya yang dipercaya oleh Bu Bayram.

Akan tetapi, ternyata Bu Hulya selama iri pada keberhasilan si Pak Bayram dan istrinya. Setelah penjualan sisirnya berhasil, Pak Bayram dan Bu Bayram menjadi jauh lebih kaya dari Bu Hulya. Kini, Bu Hulya ingin membuat keluarga Pak Bayram mengalami kesialan.

Pada suatu hari, Bu Hulya membawa Ayla ke tempat pemandian umum khusus wanita. Di kota itu, memang terdapat banyak tempat pemandian umum. Bu Hulya memberikan beberapa keping uang emas pada wanita penjaga tempat mandi. Ia menyuruh wanita itu menenggelamkan Ayla.

Akan tetapi, Ayla mendengar percakapan rahasia itu. Ia sangat terkejut karena Bu Hulya yang dianggap baik, ternyata punya maksud jahat. Ia lalu mencari akal untuk lari dari Bu Hulya. Ayla lalu mendekati Bu Hulya dan berkata,

“Bu Hulya, kau sangat baik karena mengizinkan aku tinggal di rumahmu. Sekarang, mari aku basuh kaki dan kepalamu,” kata Ayla.

Bu Hulya tertarik juga mendapat pelayanan seperti itu. Maka, ia membiarkan Ayla menyabuni rambutnya sehingga penuh busa sabun. Bahkan, matanya pun tertutup busa.

Ayla lalu pura-pura menyabuni kakinya. Namun, ia lalu mengikat batu besar di kaki Bu Hulya. Ayla lalu diam-diam lari dari tempat pemandian umum itu. Ketika Bu Hulya tahu, ia berusaha mengejar. Namun matanya pedih terkena busa sabun. Kakinya pun berat karena sudah diikat batu besar.

Baca Juga: Cerpen Anak: Sandal untuk Mona #MendongenguntukCerdas