Punya Makna Khusus, Mengapa Motif Batik Parang Tidak Boleh Dikenakan oleh Rakyat Biasa?

By Fransiska Viola Gina, Jumat, 9 Desember 2022 | 17:00 WIB
Mengenal motif batik parang yang tidak boleh dipakai oleh rakyat biasa. (Pexels/John Bastian)

Motif parang ini memiliki dua bentuk, yakni gareng dan mlinjon. Gareng berbentuk lengkungan dan mlinjon berbentuk belah ketupat. 

Disebut gareng karena memang diambil dari nama tokoh pewayangan yang bernama gareng. Tokoh ini merupakan simbol dari kebijaksanaan. 

Kalau teman-teman melihat motif parang yang berbentuk lengkungan, itulah simbol dari tokoh gareng. 

Sementara mlinjon disusun berjajar di ujung setiap lingkungan. Mlinjon diketahui merupakan simbol sebuah awal kehidupan. 

Motif batik parang juga menggambarkan garis menurun dari tinggi ke rendah secara diagonal. 

Garis diagonal pada batik parang melambangkan penghormatan, cita-cita, dan kesetiaan pada nilai-nilai yang benar. 

Susunan jalinan motif parang memiliki makna jalinan tak terputus yang melambangkan kesinambungan. 

Mengapa Batik Parang Tidak Boleh Digunakan Rakyat Biasa?

Tahukah teman-teman? Beberapa jenis batik dengan motif parang ternyata ada yang masuk ke dalam kelompok batik larangan, lo. 

Batik larangan berarti penggunaannya terikat dengan aturan-aturan tertentu sehingga tidak semua orang boleh memakainya. 

Motif parang diketahui memiliki makna yang menyiratkan kekuatan dan pertumbuhan yang digunakan oleh raja. 

Baca Juga: 6 Jenis Kerajinan Lokal di Mancanegara, dari Batik hingga Ukiran Kayu