Cerpen Anak: Mengapa Air Laut Asin #MendongenguntukCerdas

By Sarah Nafisah, Sabtu, 10 Desember 2022 | 20:00 WIB
Cerpen Anak: Mengapa Air Laut Asin (@blueringmedia via Canva)

Keesokan harinya Chi Ming mengingat-ingat mimpinya. Setelah bersiap-siap, ia lalu pergi ke lembah yang dimaksud itu. Ternyata apa yang dikatakan Dewa Batu itu benar.

Dengan hati-hati Chi Ming masuk ke dalam gua itu.

"Hei, anak muda! Mau apa kau di sini?" tanya seorang peri dengan bengisnya.

"Ayo, cepat keluar sebelum kupukul kau!" perintah seorang peri lainnya yang tak kalah bengisnya.

"Selamat siang, para peri! Aku datang kemari hendak mengunjungi kalian. Lihat apa yang kubawakan untuk kalian," kata Chi Ming lalu membuka bekalnya dan membagi-bagikannya pada mereka. Ada ikan, tahu, tempe dan kol.

Peri-peri itu lalu makan makanan itu dengan lahap sekali. Sekarang perut mereka sudah kenyang. Pemimpin peri itu lalu mendekati Chi Ming dan katanya, "Terima kasih, anak muda. Sekarang kau boleh mengambil segala sesuatu yang ada di dalam goa ini. Emas, intan ataupun perak."

"Terima kasih! Aku tak ingin emas ataupun yang lainnya. Yang kuingini hanya satu, yaitu batu pengasah ajaib," sahut Chi Ming.

"Batu pengasah ajaib?" ujar yang lain keheranan. Mereka tak mengira kalau Chi Ming akan meminta batu tersebut. Tapi bukankah pemimpin peri sudah berjanji akan memberikan apa yang ada di situ.

Pemimpin peri itu lalu memberikan batu itu. Setelah mengucapkan terima kasih, Chi Ming pun pulang. Di tengah perjalanan perut Chi Ming lapar sekali. Ya, bukankah ia belum makan sejak siang tadi. Chi Ming lalu mencoba keajaiban batu itu.

Olala, ternyata batu itu benar-benar ajaib. Ketika Chi Ming menyatakan keinginannya, tak lama kemudian di hadapan Chi Ming tersedia makanan yang lezat-lezat. Chi Ming pun memakannya dengan lahap sekali.

Chi Ming bukanlah orang yang serakah. Ia tak pernah meminta barang-barang untuk keperluan pribadi. Ia hanya minta kapal, jala dan alat-alat pancing. Oh, alangkah bahagianya Chi Ming sekarang. Meskipun demikian ia tetap Chi Ming yang dulu. Tidak serakah dan baik hati.

Baca Juga: Dongeng Anak: Gadis Helwa yang Cantik #MendongenguntukCerdas