Bobo.id - Teman-teman, pernahkah kamu mendengar terlalu banyak berpikir menyebabkan berat badan menurun?
Faktanya, selain karena aktivitas fisik, otak juga turut menyebabkan energi di tubuh kita berkurang, teman-teman.
Dilansir dari Live Science, dalam kondisi istirahat saja, otak kita dapat menguras sekitar 20-25% energi di dalam tubuh.
Sebab, di kala istirahat, otak tetap bekerja dengan memastikan jantung kita berdetak, paru-paru kita bekerja, dan tubuh tetap hangat.
Yuk, cari tahu fakta sains tentang cara manusia menggunakaan otaknya dari artikel berikut ini!
Otak yang Rakus
Seorang profesor antropologi evolusioner dari Duke University, bernama Doug Boyer, menjelaskan bahwa otak anak-anak lebih rakus.
Rakus yang dimaksud Profesor Boyer yaitu otak anak-anak dapat menggunakan lebih dari 60% energi tubuh.
Ini disebabkan karena anak-anak mengalami banyak proses perkembangan dibandingkan orang dewasa.
Menurut National Geographic, otak manusia kira-kira memiliki berat 1 kilogram, namun bisa mengatur dan mengendalikan setiap hal yang kita lakukan.
Meski beratnya tergolong ringan, otak kita tetap melakukan metabolisme yang dapat menyedot banyak energi.
Baca Juga: 9 Fakta Unik Ikan Cupang, Ikan Penyendiri yang Bisa Hidup di Luar Air
Di dalam otak manusia, terdapat sekitar 100.000.000.000 atau 100 miliar neuron.
Neuron atau sel-sel saraf dan cabang-cabang halusnya, membawa pesan dua arah antara otak dan bagian lain di tubuh kita.
Neuron mengirimkan dan menerima pesan antara otak dan bagian tubuh lain dengan mengirimkan sinyal elektrik dan kimia.
Kecepatan pergerakan informasi di sinyal saraf mencapai 400 kilometer per jam! Ini sebanding dengan kecepatan mobil balap yang paling cepat, lo.
Dengan adanya neuron-neuron di otak yang saling berkomunikasi satu sama lain juga turut menyebabkan energi terkuras.
Ilmuwan berpendapat, proses transportasi ion saat kita menggunakan otak ini termasuk proses paling mahal.
Apakah Otak Pernah Istirahat?
Pada dasarnya, otak tidak pernah benar-benar beristirahat, dalam kondisi tidur pun otak masih bekerja.
Otak akan tetap sibuk memilih dan memutuskan memori mana yang akan dibuang, dan memori mana yang disimpan, pada waktu kita tidur.
Sementara itu, neuron-neuron di otak akan memberitahukan kepada seluruh tubuh untuk mengistirahatkan diri saat malam tiba.
Pada saat yang sama, reseptor sensorik atau penerima rangsang di tubuh seperti kulit dan lainnya, akan diredam, sehingga kita tertidur.
Baca Juga: Jarang Ada yang Tahu, Ikan Mas Ternyata Bisa Menggelembung pada Kondisi Tertentu
Tubuh kita memang menjadi lemas pada saat tidur, namun otak justru bekerja mengaktifkan beragam jenis hormon.
Ketika tidur, kelenjar di otak kita memproduksi hormon pertumbuhan. Hormon ini dihasilkan secara alami oleh kelenjar pituitari dan hipofisis di otak.
Faktanya, hormon pertumbuhan lebih banyak diproduksi ketika malam hari, khususnya saat tubuh sedang beristirahat.
Otak Membantu Kita Bermimpi
Selain mengatur penyimpanan memori dan mengaktifkan hormon, otak juga akan membantu kita bermimpi saat tertidur.
Saat tidur, otak kita sedang mempersiapkan hal-hal yang akan kita lakukan saat bangun, serta sibuk membangun pikiran di dalam otak.
Otak juga tetap memproses apa yang didengar oleh telinga dan dihirup oleh hidung meskipun kita sedang tidur.
Sebab, telinga dan hidung masih dapat merasakan rangsangan dari luar, sementara otak tetap aktif.
----
Kuis! |
Kenapa energi yang dipakai otak lebih besar pada masa anak-anak? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.