4 Faktor Utama yang Menghambat Pelaksanaan Mobilitas Sosial di Masyarakat

By Fransiska Viola Gina, Rabu, 1 Februari 2023 | 20:00 WIB
Faktor yang menghambat mobilitas sosial di masyarakat. (freepik/pch.vector)

Bobo.id - Pada materi Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 7 SMP, kita akan belajar tentang mobilitas sosial di masyarakat.

Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain.

Mobilitas sosial sendiri terdiri dari dua jenis, ada mobilitas horizontal dan mobilitas vertikal.

Contoh terjadinya mobilitas horizontal adalah seorang dokter yang berpindah kerja dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya. 

Sementara itu, contoh mobilitas vertikal terjadi pada seorang pelajar yang lulus dari sekolah dan melanjutkan ke perguruan tinggi. 

Meski terlihat mudah, namun dalam pelaksanaannya, mobilitas sosial bisa sulit dilaksanakan karena beberapa faktor. 

Kali ini Bobo akan menjelaskan beberapa faktor yang menjadi penghambat mobilitas sosial di masyarakat. Apa saja? Cari tahu, yuk!

1. Kemiskinan

Faktor penghambat mobilitas sosial yang pertama adalah masalah kemiskinan yang disebabkan oleh keadaan ekonomi. 

Kemiskinan adalah situasi ketika seseorang dalam suatu rumah tangga mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar. 

Kebutuhan dasar merupakan kebutuhan pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dan/atau pelayanan sosial.

Baca Juga: 6 Dampak Positif dan Negatif Mobilisasi Sosial bagi Masyarakat

Dengan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar, maka akan membuat seseorang kesulitan memiliki kehidupan yang lebih baik.

Kondisi ini akan lebih sulit jika tidak ada keinginan untuk mengubah status sosial yang dimilikinya menjadi lebih baik.

Meski begitu, bukan berarti seseorang yang memiliki kondisi ekonomi sulit atau mengalami kemiskinan tidak bisa berubah.

Mereka yang terjerat kemiskinan, membutuhkan dorongan dari diri sendiri maupun pihak luar untuk mengubah status sosial demi kesejahteraan.

2. Diskriminasi

Tahukah teman-teman? Ternyata diskriminasi juga termasuk faktor penghambat mobilitas sosial, lo. 

Sebagai informasi, diskriminasi merupakan perbedaan perlakuan kepada orang lain karena alasan tertentu. 

Diskriminasi ini biasanya terjadi karena perbedaan warna kulit, suku bangsa, agama, keadaan ekonomi, serta keadaan sosial.

Peristiwa diskriminasi ini pernah terjadi pada masa penjajahan. Masyarakat Indonesia tidak disediakan sekolah yang berkualitas. 

Sementara itu, orang Eropa yang tinggal di Indonesia mendapatkan sekolah berkualitas dengan sistem pendidikan yang sudah maju.

Dengan perbedaan kualitas pendidikan itu, maka masyarakat Indonesia kesulitan untuk mengubah status sosialnya.

Baca Juga: Mengapa Status Sosial Memengaruhi Terjadinya Mobilitas Sosial?

Sama seperti sekarang, diskriminasi bisa menyebabkan seseorang yang terdiskriminasi sulit melakukan mobilitas sosial.

Untuk itu, kita harus memiliki sikap toleransi dan menghormati terhadap perbedaan yang terdapat di Indonesia. 

3. Keadaan Politik Tidak Stabil

Indonesia pernah mengalami keadaan politik yang tidak stabil, tepatnya pada akhir masa orde baru tahun 1998. 

Saat itu, masyarakat Indonesia cemas karena keamanan masyarakat yang terancam dan hilangnya pemimpin yang disegani.

Sehingga, dalam kondisi ini masyarakat sulit untuk melakukan mobilitas sosial karena adanya peristiwa tersebut. 

4. Stereotipe Gender

Selain itu, stereotipe gender juga masih menjadi penghambat terjadinya mobilitas sosial, teman-teman. 

Menurut KBBI, stereotipe adalah konsepsi mengenai sifat suatu golongan berdasarkan prasangka yang subjektif. 

Dalam pengertian sederhana, stereotipe adalah pandangan terhadap suatu kelompok yang berdasarkan karakteristik perilaku kelompok. 

Sementara itu, stereotipe gender biasanya dialami oleh kaum perempuan yang sering dianggap tidak memiliki kemampuan yang seperti laki-laki.

Baca Juga: 5 Perbedaan Mobilitas Sosial Vertikal dan Horizontal di Masyarakat

Ini berdampak pada kaum perempuan yang tidak bisa memiliki jabatan tinggi atau kesempatan mengembangkan diri seperti laki-laki. 

Pada zaman perjuangan Ibu Kartini, stereotipe gender masih berlaku dan menghambat kaum perempuan dalam mendapat hak pendidikan.

Namun dengan adanya emansipasi, stereotipe gender mulai berkurang di masa sekarang sehingga perempuan memiliki kesempatan yang sama. 

Hal ini dibuktikan dengan Indonesia yang pernah memiliki presiden perempuan dan menteri keuangan perempuan juga.

Nah, itulah beberapa faktor penghambat mobilitas sosial. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk teman-teman, ya. 

----

Kuis!

Apa yang dimaksud dengan mobilitas sosial?

Petunjuk: cek di halaman 1!

Lihat juga video ini, yuk!

---- 

Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo. 

Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.