Bobo.id - Pada masa penjajahan Belanda, ada banyak sistem yang dibuat untuk menguntungkan para penjajah yang salah satunya adalah sistem tanam paksa.
Pada materi kali ini, kita akan mengenal tentang sistem tanam paksa atau disebut cultuurstelsel.
Sistem tanam paksa menjadi sistem yang terkenal dengan kekejaman pada penjajah pada masyarakat Indonesia.
Lalu bagaimana sistem tersebut bisa terjadi? Berikut akan dijelaskan latar belakang hingga berbagai penyimpangan yang terjadi.
Latar Belakang Sistem Tanam Paksa
Sistem tanam paksa dilakukan pada masa kepemimpinan Johannes Van Den Bosch.
Pada mulanya pemerintah kolonial mengenalkan sistem ini di Pulau Jawa, lalu berkembang ke berbagai wilayah lainnya.
Cultuurstelsel dilakukan oleh pemerintah kolonial karena adanya beberapa alasan.
Alasan pertama adalah Belanda yang kehabisan biaya karena terlibat peperangan di masa kejayaan Napoleon Bonaparte di Eropa.
Setelah itu, Belanda juga mengalami perang yang berujung pemisahan dengan Belgia pada tahun 1830.
Bukan hanya perang dengan negara asing, Belanda juga banyak menghabiskan uang saat perang melawan Pangeran Diponegoro.
Baca Juga: 6 Perlawanan Mengusir Penjajah di Daerah dan Penyebab Kegagalannya
Akibat semua peristiwa itu, Belanda memiliki banyak hutang, namun pemasukan dari penjualan kopi tidak mencukupi.
Semua alasan itu yang kemudian membawa Belanda membuat sistem tanam paksa yang diterapkan hampir di sebagian besar wilayah Indonesia saat itu.
Pada sistem tenam paksa yang dibuat tentu ada beberapa aturan yang dibuat untuk semua rakyat.
Aturan Sistem Tanam Paksa
Berikut beberapa peraturan yang diterapkan pemerintah kolonial saat memberlakukan sistem tanam paksa
1. Persetujuan yang dibuat agar penduduk menyediakan sebagian dari tanahnya untuk menanam tanaman ekspor yang bisa dijual di pasar Eropa.
2. Tanah yang harus disediakan tidak boleh lebih dari dari tanah pertanian yang dimiliki penduduk desa.
3. Pekerja yang mengerjakan tanaman ekspor tidak boleh lebih dari pekerjaan untuk menanam padi.
4. Tanah dari penduduk untuk kegiatan tanam paksa tidak dikenakan pajak.
5. Hasil tanam diberikan kepada pemerintah Hindia Belanda. Bila harga melebihan pajak tanah yang harus dibayar, maka kelebihan harus diberikan kepada penduduk.
6. Bila terjadi gagal panen yang bukan kesalahan petani, maka akan jadi tanggung jawab pemerintah.
Baca Juga: Penyebab dan Strategi Perlawanan Pangeran Diponegoro Terhadap Penjajah, Materi PPKn
7. Orang yang tidak memiliki kebun atau tanah, akan dipekerjakan pada perkebunan atau pabrik milik pemerintah selama 65 hari setiap tahun.
8. Pelaksanaan tanam paksa diserahkan kepada pemimpin pribumi, sedangan pemerintah Belanda hanya menjadi pengawas secara umum.
Semua peraturan tersebut tentu terlihat tidak banyak merugikan masyarakat.
Namun, aturan tidak berjalan sesuai dengan yang disepakati. Ada banyak penyimpangan yang memberatkan penduduk.
Penyimpangan Sistem Tanam Paksa
1. Penduduk lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengurus tanaman ekspor, hingga sawah dan ladang sendiri jadi terlantar.
2. Jumlah tanah yang digunakan untuk tanaman ekspor lebih luas dari kesepakatan yang sudah dibuat.
3. Penduduk yang tidak memiliki tanah, harus bekerja lebih dari 65 hari per tahunnya.
4. Pelaksanaan tanam paksa melebihan waktu dari penanaman padi, sehingga perkebunan membutuhkan perawatan secara terus menerus.
5. Pemilik tanah tidak mendapat keuntungan saat hasil panen melebihi jumlah pajak yang harus dibayarkan.
6. Para pemilik tanah atau petani bertanggung jawab atas kegagalan panen.
Baca Juga: Penyebab dan Latar Belakang Perlawanan Rakyat Maluku pada Masa Penjajahan, Materi PPKn
Berbagai penyimpangan tersebut yang membuat sistem tanam paksa menjadi sangat merugikan penduduk.
Bahkan sistem tanam paksa menimbulkan kelaparan hingga banyak wabah penyakit, yang membuat banyak rakyat mengungsi ke daerah lain untuk menyelamatkan diri.
Nah, itu beberapa penjelasan tentang sistem tanam paksa yang pernah diterapkan oleh Belanda saat menjajah Indonesia.
(Foto: CreativeCommon/Collectie Stichting Nationaal Museum van Wereldculturen)
----
Kuis! |
Siapa pempinan pemerintah kolonial saat sistem tanam paksa diterapkan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023