Bobo.id - Islam adalah salah satu agama yang masuk ke Nusantara sejak sekitar tahun 700 Masehi dan memberikan berbagai dampak pada berbagai bidang termasuk bidang politik.
Pada bidang politik ada dampak besar yang terjadi setelah masuknya Islam.
Bahkan, perubahan politik tersebut memberikan dampak pada banyak hal lainnya, lo.
Kali ini, kita akan belajar tentang dampak yang muncul akibat masuknya Islam di Nusantara pada bidang politik.
Tapi sebelumnya, mari kenali berbagai cara masuknya Islam di Nusantara.
Cara Masuknya Islam di Nusantara
Islam bisa masuk ke Nusantara dengan beberapa cara, seperti perdagangan, pendidikan, pernikahan, dan menyebarkan agama itu sendiri.
Jalur perdagangan merupakan penyebab datangnya banyak orang dari berbagai bangsa, termasuk Arab, Persia, dan India yang sudah terlebih dulu menganut Islam.
Indonesia adalah tempat dengan jalur perdagangan yang memang banyak didatangi semua negara.
Sehingga hal ini menjadi kesempatan untuk berdagangan sekaligus mengenalkan agama Islam.
Cara lain yang turut terkenal adalah cara perkawinan, para pedagangan yang datang dan singgah di Indonesia tidak semuanya singgah sesaat.
Baca Juga: Latar Belakang dan Isi Perjanjian Giyanti yang Buat Kerajaan Mataram Islam Terpecah
Beberapa negara justru memilih menetap bahkan berkeluarga dengan warga serikat.
Tentunya, agama pun akan turut diajarkan atau dipelajari saat penduduk sekitar menikah dengan orang dari Arab, Persia, atau India yang beragama Islam.
Dua cara lainnya merupakan cara penyebaran agama itu sendiri yang dilakkan oleh para ulama dan penyebaran dengan cara pendidikan.
Setelah banyaknya ulama atau orang datang mengenalkan Islam, tentu ada banyak cara yang dilakukan oleh para ulama, seperti membuat pesantren.
Pesantren adalah jalur menyebarkan agama Islam dengan cara pendidikan.
Dengan masuknya Islam tentu ada banyak hal yang berubah termasuk bidang politik.
Berikut akan dikelakan perubahan penting dalam bidang politik akibat masuknya agama Islam.
Adanya Sistem Kesultanan
Agama yang masuk dan berkembang di Nusantara ternyata berdampak pada kondisi politik.
Sebelum masuknya Islam, politik di Nusantara lebih banyak dipengaruhi oleh agama Hindu-Buddha.
Pada saat itu, dua agama tersebut sempat berkembang dengan pesat hingga banyak muncul kerajaan bercorak Hindu atau Buddha.
Baca Juga: 4 Raja Kerajaan Mataram Islam, dari Berdiri hingga Terjalin Kerja Sama dengan VOC
Kerajaan tersebut tentu menerapkan politik yang berkaitan dengan agama yang dianut.
Salah satunya adalah bentuk dinasti dalam sebuah kerajaan yang berdasarkan garis keturunan raja.
Pada masa kerajaan bercorak Hindu dan Buddha dikenal konsep Devaraja atau Dewaraja yang dibentuk dengan menganggap bahwa raja adalah titisan dewa yang ada di Bumi.
Nah, berbagai konsep yang sudah berkembang itu kemudian berubah dengan masuknya Islam di Nusantara.
Agama Islam mengubah konsep yang sudah sudah ada, yaitu konsep Devaraja menjadi karena Tuhan dalam Islam tidak menyerupai ciptaannya.
Konsep tersebut dalam Islam kemudian diganti denan sistem Khalifah atau pemimpin di bumi.
Khalifah pun menjadi penanggung jawab pada keselarasan dunia.
Selain itu, banyak kerajaan di Nusantara yang mulai menganut nilai-nilai Islam, seperti kekhalifahan dan kesultanan yang tidak jauh berbeda dengan nilai di Timur Tengah.
Karena itu raja dalam kerjaan Islam yang muncul di Nusantara kemudian menggunakan gelar sunan, sultan, susuhunan, panembahan, dan maulana.
Seperti contohnya adalah Sri Sultan Hamengkubuwono yang menjadi pemimpi atau raja dari Kesultanan Yogyakarta.
Jadi, bukan haya nama saja yang berubah, beberapa pola pemerintahan pun juga berubah mengikuti ajaran yang ada pada agama Islam.
Baca Juga: 10 Nama Kerajaan Islam yang Ada di Nusantara dan Sejarah Singkatnya
Nah, itu penjelasan tentang dampak yang terjadi akibat masuknya agama Islam dalam Nusantara di bidang politik.
----
| Kuis! |
| Kapan Islam masuk ke Nusantara? |
| Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023