Memiliki Bentuk yang Selalu Berubah, Inilah Penjelasan Fase-Fase Bulan

By Reporter Bobo.id, Selasa, 7 Maret 2023 | 19:00 WIB
Bulan memantulkan cahaya dari Matahari. (Photo by Wls Amy1006 via pexels)

Bobo.id - Saat malam hari, langit akan gelap. Itu karena matahari yang bersinar tidak lagi terlihat.

Namun, Bumi nampak lebih terang karena munculnya bulan yang menggantikan Matahari.

Bulan adalah satelit alami Bumi sekaligus benda langit yang paling terang di langit malam.

Namun tahukah kamu? Sebenarnya Bulan tidak memiliki cahaya, lo. Lalu, bagaimana Bulan bisa terlihat bercahaya di malam hari? 

Ternyata Bulan terlihat bercahaya karena memantulkan cahaya Matahari. Namun, tidak semua permukaan Bulan memantulkan cahaya Matahari.

Diketahui, Bulan banyak memantulkan cahaya yang menjadikan Bulan sebagai objek paling terang setelah Matahari.

Menurut Kompas.com, pada saat astronaut meneliti Bulan, mereka menemukan bahwa permukaan Bulan berwarna abu-abu gelap serta bergelombang.

Akibatnya, bulan hanya memantulkan sekitar dua belas persen dari cahaya Matahari yang mengenainya.

Sementara itu, para astronaut mengatakan jumlah cahaya yang didapatkan dari bulan bergantung pada titik orbitnya.

Ketika Bulan berada pada titik paling terang, saat jaraknya mencapai seratus delapan puluh derajat dari Matahari, Bulan akan bersinar terang saat malam.

Selama Bulan mengelilingi Bumi, ia akan diterangi Matahari dari berbagai sudut.

Baca Juga: Apa Fungsi Gaya Gravitasi di Bulan? Ini Pengaruhnya bagi Bumi

Ketika berada di titik terdekatnya, biasanya Bulan terlihat bersinar lebih terang. Fenomena ini biasa disebut sebagai supermoon.

Fase Bulan

Sebenarnya, bentuk bulan adalah bulat seperti bola. Hanya saja, Bulan tidak selalu terlihat bulat.

Bentuk Bulan bisa berubah dikarenakan saat bulan berevolusi, bagian Bulan yang menghadap Matahari akan disinari oleh cahaya Matahari.

Fase Bulan yang tergantung pada posisi Bulan terhadap Matahari juga memengaruhi berubahnya bentuk Bulan.

Fase Bulan merupakan perubahan bentuk Bulan dari bulan baru hingga bulan sabit akhir sebelum kembali ke fase bulan baru.

Dilansir dari Kompas.com, ada delapan fase yang harus dilewati oleh Bulan. Cari tahu, yuk!

1. Bulan Baru

Fase bulan baru dikenal juga dengan fase new moon. Bulan terlihat gelap sama sekali. Fase ini terjadi saat Bulan berada di antara Bumi dan Matahari.

Ada alasan mengapa Bulan terlihat gelap pada fase ini.

Hal itu karena bagian Bulan yang menghadap Bumi tidak mendapatkan cahaya Matahari. Jadi, Bulan hanya mendapatkan cahaya dari Bumi.

Baca Juga: Ada 8 Fase Bulan yang Terjadi Setiap Tahun, Ini Sebutan dan Penjelasannya

2. Bulan Sabit Awal

Fase bulan sabit awal dikenal juga dengan waxing crescent. Pada fase ini bagian bulan terlihat sangat kecil dari sisi kanan. 

Cahaya mulai terlihat dikarenakan oleh posisi Bulan mulai bergerak mengelilingi Bumi sehingga mulai terlihat sedikit cahaya Matahari.

3. Kuartal Pertama

Fase kuartal pertama adalah fase bulan yang terjadi ketika setengah bagian sisi kanan Bulan terlihat bersinar.

Alasan mengapa disebut kuartal pertama adalah posisi ini seperempat jalan sejak bulan baru.

Posisi Bulan pada fase ini adalah sembilan puluh derajat dari Matahari yang menyebabkan setengah permukaannya yang menghadap ke Bumi terlihat.

4. Cembung Awal

Fase cembung awal dikenal juga dengan waxing gibbous.

Bisa dilihat oleh kita hampir seluruh bagian Bulan bersinar. Hanya sebagian kecil permukaan sebelah kiri yang gelap.

Semakin luas bagian Bulan yang mendapat cahaya Matahari.

Baca Juga: Mengenal Fase Bulan yang Membuat Bentuknya Terlihat Berbeda Tiap Harinya

5. Bulan Purnama

Fase ini terjadi ketika posisi Bulan seratus delapan puluh derajat dari Matahari. Tapi, Bulan masih dapat terlihat dikarenakan orbit Bulan tidak selalu lurus dengan Bumi dan Matahari.

Namun, ada saatnya orbit Bulan berada tepat satu garis lurus dengan Bumi dan Matahari. Pada saat ini ketika fenomena gerhana bulan terjadi.

6. Cembung Akhir

Pada fase ini, penampakan Bulan tampak terbalik dari fase-fase sebelumnya.

Sebagian besar permukaan kiri Bulan tampak bersinar. Hanya sebagian kecil bagian kanan yang gelap.

Bisa dikatakan jika fase ini merupakan kebalikan dari fase cembung awal.

7. Kuartal Ketiga

Fase ini menandakan tiga seperempat jalan fase Bulan. Penampakan Bulan yang bisa dilihat oleh kita adalah setengah Bulan bagian kiri terlihat bersinar.

8. Bulan Sabit Akhir

Fase bulan sabit akhir dikenal juga dengan waning crescent.

Hanya sebagian kecil Bulan sebelah kiri yang dapat dilihat oleh kita.

Baca Juga: Sering Muncul di Malam Hari, Mengapa Bulan Juga Bisa Terlihat di Siang Hari?

(Penulis: Jessie)

---

Kuis!

Mengapa ada fase bulan yang disebut kuartal pertama?

Petunjuk: cek halaman 3!

 Tonton video ini, yuk!

---- 

Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo. 

Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id. 

Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023