Ini artinya, meskipun masa hidup bintang jauh lebih lama dari manusia, tetap saja tidak ada yang bertahan selamanya.
Apa yang Terjadi Setelah Bintang Mati?
Saat bintang masif di alam semesta ini mati dan menghilang, maka keadaan di ruang angkasa akan bertambah ganas.
Bintang masif cenderung memiliki masa hidup yang jauh lebih pendek, dibandingkan dengan bintang katai merah.
Usia bintang masif umumnya hanya sekitar beberapa juta tahun saja. Jika sudah, bintang itu akan mati lalu menghilang.
Ketika bintang mati dengan ukurannya yang besar, artinya ada tekanan gravitasi yang cukup untuk memadukan beberapa elemen.
Sejumlah elemen yang diproduksi bintang raksasa menjelang akhir hidupnya adalah hidrogen, helium, karbon, oksigen, magnesium, dan silikon.
Semua elemen yang diproduksi ini akan masuk ke dalam inti besi yang kemudian akan berkontraksi hingga semakin memadat.
Kumpulan elemen itu akan menumpuk menjadi bola neutron raksasa dan kondisi inilah yang dapat memicu ledakan supernova.
Peristiwa supernova ini akan melepaskan lebih banyak energi dibandingkan yang dilepaskan Matahari selama 10 miliar tahun.
Hal ini membuat ledakannya cukup terang untuk muncul di siang hari. Bahkan, bisa lebih terang daripada bulan purnama, lo.
Baca Juga: Suhunya 35 Kali Lebih Tinggi dari Matahari, Inilah Bintang Paling Panas di Alam Semesta