Bobo.id - Planet Saturnus disebut planet yang paling berbeda dari 8 planet besar di Tata surya, karena memiliki cincin di sekitarnya.
Akan tetapi, jika Saturnus tidak memiliki cincin, planet ini juga akan dianggap berbeda karena permukaannya paling lembut di antara semua planet.
Planet Saturnus merupakan planet terbesar kedua setelah Jupiter, yang volumenya 755 kali lebih besar dari Bumi, dengan diameter 120.536 km.
Ini terjadi karena sebagian besar permukaan Saturnus terbuat dari gas helium, bukan batuan yang bisa dipijaki.
Jadi, manusia atau awak pesawat ruang angkasa tidak bisa mencapai permukaan Saturnus, teman-teman.
Sementara itu, cincin Saturnus yang terkenal indah terdiri dari potongan-potongan es, debu, dan batu yang terbentuk dengan cara unik.
Faktanya, Saturnus bukan satu-satunya planet yang memiliki cincin, sebab masih ada Jupiter, Uranus, dan Neptunus dengan cincin tipisnya.
Nah, pada artikel kali ini, Bobo akan mengajak teman-teman mencari tahu fakta menarik proses terbentuknya cincin Saturnus. Yuk, simak bersama!
Misteri Cincin Saturnus
Planet Saturnus pertama kali dilihat dan ditemukan oleh astronom dari Italia, yaitu Galileo Galilei.
Sedangkan penemuan bahwa Saturnus memiliki cincin tipis datar dilakukan oleh seorang astronom dari Belanda, Christiaan Huygens, tahun 1659.
Baca Juga: Sering Dianggap Sama, Inilah Perbedaan Asteroid dan Komet
Sayangnya, hingga saat ini para ilmuwan tidak mengetahui kapan tepatnya cincin Saturnus terbentuk.
Oleh karena itu, fitur ikonik ini masih menjadi misteri yang belum terpecahkan bagi para ilmuwan dan astronom di seluruh dunia.
Maryame El Moutamid, seorang astrofisikawan menjelaskan melalui National Geographic, bahwa Saturnus terbentuk pada titik tertentu selama proses pembentukan tata surya.
Bagian cincin pada Saturnus bisa disebut satu-satunya yang unik, karena terlihat besar, masif, dan sangat terang.
Ilmuwan yang berusaha mencari tahu fakta terbentuknya cincin Saturnus cenderung mengelompokkan teori mereka menjadi dua kubu.
Kubu pertama percaya bahwa cincin Saturnus adalah primordial, yang terbentuk bersama dengan planetnya sekitar empat miliar tahun yang lalu.
Kubu kedua berteori cincin Saturnus jauh lebih muda beberapa ratus juta tahun daripada planetnya sendiri.
Ukuran Debu Cincin Saturnus
Dilansir dari NASA, cincin Saturnus termasuk besar karena jika diukur lebarnya setara dengan jarak perjalanan dari Bumi ke Bulan.
Meski lebar, cincin Saturnus hanya memiliki ketebalan sekitar kurang dari satu kilometer.
Menurut data dari penelitian ilmuwan, cincin Saturnus membentang sekitar 270.000 kilometer lebih dengan ketebalan 900 sentimeter.
Baca Juga: Berhasil di Misi Pertamanya, Begini Hebatnya Pesawat Artemis 1 Orion NASA
Seperti yang sudah disebutkan di atas, cincin Saturnus terdiri dari beragam butiran debu, es, dan batuan yang berbeda ukuran.
Beberapa ukuran batuan di cincin Saturnus bisa lebih besar daripada gedung tinggi di Bumi, sementara butiran lainnya hanya sekitar satu kilometer.
Uniknya, ketipisan permukaan ini tidak membuat cincin Saturnus sulit terlihat.
Sebab, diketahui cincin Saturnus menjadi satu-satunya fitur cincin planet yang dapat dilihat dari Bumi hanya dengan menggunakan teleskop kecil.
Ini karena cincin Saturnus memiliki banyak partikel yang bisa memantulkan cahaya Matahari ke Bumi.
Nah, itulah beberapa fakta menarik tentang cincin Saturnus, teman-teman.
----
Kuis! |
Mengapa permukaan Saturnus tidak bisa dipijaki? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023