Bobo.id - Selama tiga dekade terakhir, NASA telah menemukan banyak sekali planet aneh yang termasuk eksoplanet, salah satunya planet Super-Bumi.
Planet Super-Bumi memiliki ukuran yang 10 kali lebih masif daripada Bumi, yang sebagian besar komponennya terdiri dari gas padat.
Menurut definisi dari International Astronomical Union, planet adalah objek yang mengorbit dan mengelilingi Matahari, berukuran besar, dan memiliki gaya gravitasinya sendiri.
Namun, eksoplanet merupakan semua objek astronomi berukuran besar dan memiliki gravitasi yang tidak mengorbit Matahari, atau mengorbit bintang lain.
Berbeda dengan jenis planet pada umumnya, planet-planet yang termasuk eksoplanet sangat sulit dilihat secara langsung menggunakan teleskop.
Sebab, eksoplanet tersembunyi oleh cahaya terang dari bintang-bintang yang mereka orbit.
Agar tetap mengetahui kondisi dan karakteristiknya, para astronom mencari eksoplanet dengan melihat efek planet tersebut terhadap bintang yang diorbit.
Nah, kali ini Bobo akan mengajak teman-teman mengenal planet Super-Bumi sebagai bagian dari eksoplanet. Yuk, simak!
Mengapa Disebut Super?
Dilansir dari nasa.gov, Super-Bumi merupakan sebutan untuk eksoplanet yang ukurannya lebih besar daripada Bumi, namun lebih kecil dari Neptunus.
Meskipun bernama Super-Bumi, sebenarnya planet-planet ini tidak mirip dengan planet kita, teman-teman.
Baca Juga: Hari Ini Bulan Berada pada Fase Kuartal Terakhir, Bagaimana Kondisinya?
Contoh eksoplanet yang memiliki ukuran hampir sama dengan Bumi yaitu Kepler-452b, Kepler-22b, dan beberapa planet redup yang mengorbit suatu bintang.
Dengan teknologi teleskop, sebagian besar planet Super-Bumi ditemukan di dekat bintang kerdil merah dan bintang kelas-G.
Meski bernama Super-Bumi, planet-planet yang termasuk eksoplanet ini belum tentu mampu menampung kehidupan.
Menurut Sara Seager, seorang profesor ilmu planet dan fisika di Massachusetts Institute of Technology, ada syarat yang harus dipenuhi agar sebuah planet disebut layak huni.
Syarat tersebut yaitu planet tersebut harus memiliki air cair di permukaannya, seperti yang ada pada planet Bumi.
Planet Layak Huni
Banyak orang bertanya-tanya, dari semua planet di tata surya, mengapa hanya bumi yang memiliki banyak air di permukannya?
Ada dua pendapat tentang bagaimana air tiba di Bumi. Pertama, air dibawa oleh komet. Kedua, oksigen dilepaskan menjadi air.
Selain itu, Bumi juga punya atmosfer yang cocok untuk kehidupan makhluk hidup.
Dilansir dari Live Science, terdapat 80 persen nitrogen dan 20 persen oksigen di atmosfer Bumi.
Menurut National Center for Atmospheric Research, di atmosfer juga terdapat argon, karbon dioksida, uap air, dan beragam gas lainnya.
Baca Juga: Terekam Peristiwa Meteorit Tabrak Bulan, Kecepatannya 13,4 Kilometer per Detik!
Selain oksigen dan karbon dioksida, di lapisan atmosfer kita juga terdapat air yang nantinya akan turun dalam bentuk hujan.
Menurut Frédéric Fabry, direktur J. Stewart Marshall Radar Observatory, ada sekitar 30 mm hujan dalam bentuk uap yang tersedia di atmosfer.
Ukuran 30 mm ini sama dengan 25 kilogram air dalam bentuk uap di setiap yard persegi.
Atmosfer kita tidak hanya memberikan kehidupan melalui oksigen, namun juga melindungi dari meteor yang masuk ke lapisan Bumi.
Saat benda-benda langit memasuki lapisan atmosfer, dengan cepat meteor tersebut akan habis terbakar.
Namun, sering kali meteor dengan ukuran sedang juga bisa menembus lapisan atmosfer, dan berakhir dengan meledak di sana.
----
| Kuis! |
| Apa saja syarat benda langit disebut planet? |
| Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023