Latar belakang: Pada 9 Februari 1942, masyarakat menerima kedatangan Jepang karena sikapnya yang baik.
Oleh karena itu, rakyat Aceh pun tidak segan membantu dan ikut serta dalam program Jepang dalam membangun Aceh.
Sayangnya, setelah program Jepang itu terwujud, Jepang justru berbalik merendahkan dan menindas rakyat Aceh dengan kerja paksa.
Proses: Perlawanan rakyat Aceh dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil yang merupakan guru mengaji di Cot Plieng, teman-teman.
Jepang berusaha membujuk agar berdamai tetapi ditolak oleh Tengku Abdul Jalil hingga akhirnya Jepang melakukan serangan.
Serangan pertama pada 10 November 1942 gagal, begitu pula serangan kedua. Pada serangan ketiga, Jepang berhasil memadamkan perlawanan.
Akhir: Tengku Abdul Jalil gugur saat sedang melakukan ibadah pada serangan Jepang yang ketiga di Aceh.
2. Perlawanan Rakyat Singaparna
Tokoh perlawanan: K.H. Zainal Mustafa
Latar belakang: Jepang memaksa rakyat Singaparna untuk melakukan upacara Seikerei, menghormati Dewa Matahari dengan cara membungkuk.
Proses: K.H. Zainal Mustafa yang merupakan pimpinan pesantren meminta semua santri untuk mempertebal keimanan dan dilatih bela diri.
Baca Juga: Hak Tawan Karang dan Perlawanan Rakyat Bali pada Belanda, Materi PPKn