Karena penolakan masyarakat Singaparna, Jepang melakukan tindakan tegas dengan menyerang pesantren dan menangkap K.H. Zainal Mustafa.
Kekalahan perlawanan rakyat Singaparna tidak bisa dihindarkan. Rakyat Singaparna diketahui kalah dalam persenjataan.
Akhir: Rakyat yang melakukan perlawanan ditangkap dan dipenjarakan di Tasikmalaya lalu dipindahkan ke Jakarta.
Sementara itu, tokoh perlawanan yakni K.H. Zainal Mustafa dihukum mati dan dimakamkan di Ancol.
3. Perlawanan Rakyat Indramayu
Tokoh perlawanan: Kyai Arsyad
Latar belakang: Kewajiban rakyat Kaplongan yang harus menyetor padi ke Jepang dan hanya 2 gendeng (10 kilogram) untuk disimpan.
Proses: Karena rakyat tidak berani menolak aturan Jepang, maka Kyai Arsyad dengan terang-terangan menolak aturan Jepang itu.
Hal ini kemudian membuat perang antara rakyat Kaplongan melawan Jepang yang dibantu oleh polisi dan tentara pribumi.
Muncullah perlawanan rakyat di perbatasan Kecamatan Sindang dan loh Bener, Desa Cimpedet Arahan, Bugis Anjatan, dan lainnya.
Akhir: Jepang mengundang tokoh perlawanan dalam sebuah perlawanan. Namun, semua tokoh itu justru ditangkap saat memasuki Cirebon.
Baca Juga: 7 Bentuk Perlawanan Rakyat Indonesia Terhadap Pendudukan Jepang, Materi IPS