Dongeng Anak: Kotaji Sang Ahli Panah #MendongenguntukCerdas

By Sarah Nafisah, Jumat, 24 Maret 2023 | 20:00 WIB
Dongeng Anak: Kotaji Sang Ahli Panah (@bnpdesignstudio & @heyrabbiticons via Canva)

Semua pelaut tahu, di pulau Gokto itu terdapat Danau Naga. Danau itu adalah tempat tinggal sepasang Therg, sejenis naga laut yang ganas. Setelah turun dari kapal dan menginjak pulau Gokto, Pangeran Yang Pae berkata pada awak kapalnya, 

"Agar naga Therg tidak mengamuk, kita harus memberikan persembahan ke Danau Naga di pulau ini.”  

Para awak kapal bergegas mengumpulkan buah-buahan yang mereka temukan di pulau itu. Mereka lalu melemparkannya ke Danau Naga. Tiba-tiba, air danau bergolak dan menyemprot tinggi ke angkasa. Itu pertanda naga Therg gembira menerima pemberian mereka.

Malamnya, di saat seluruh anak buahnya tertidur, Pangeran Yang Pae bermimpi bertemu seorang kakek berjanggut panjang. Kakek itu berpesan,

“Pangeran Yang Pae, kau sudah bisa meninggalkan pulau ini besok. Tapi kau harus meninggalkan seorang pemanah terhebat di pulau ini. Perjalanan kapalmu pasti akan dibantu oleh angin laut. Kapalmu pasti akan sampai ke tujuan dengan selamat.”

Pangeran Yang Pae terbangun dan langsung memanggil para pemanah. Ia menceritakan mimpinya. Beberapa pemanah memberi usulan.

“Kami akan mengukir nama kami masing-masing di sepotong kayu, lalu melemparkannya ke air. Jika ada kayu yang tenggelam, maka orang yang namanya terukir di kayu itulah yang tinggal di pulau itu.” 

Pangeran Yang Pae setuju. Lima puluh pemanah hebat itu lalu mengukir nama mereka masing-masing di sepotong kayu. Kayu-kayu itu dilemparkan ke danau. Ternyata, hanya potongan kayu dengan ukiran nama Kotaji yang tenggelam ke dasar danau.

Dengan berat hati, Pangeran Yang Pae akhirnya meminta Kotaji untuk tetap tinggal di pulau itu. 

“Kau adalah ahli panah yang paling jitu dan kesayanganku. Aku percaya, kau pasti berhasil menjalankan tugas apapun yang akan kau terima nanti,” ujar Pangeran Yang Pae memberi semangat. 

Kapal  Pangeran Yang Pae lalu melanjutkan pelayaran. Angin laut yang lembut menyertai perjalanan kapal itu. Kotaji berdiri di tepi pantai, menatap sedih kapal yang berlayar meninggalkannya. Tiba-tiba, dua tiang air tersembur dari dasar Danau Naga. Bersamaan dengan itu, muncullah seorang kakek berjanggut putih panjang.

Baca Juga: Dongeng Anak: Kao Liang Sang Pahlawan #MendongenguntukCerdas