Bobo.id - Pada 24 Maret lalu, terjadi badai matahari yang disebabkan oleh gerakan cepat gumpalan plasma dan medan magnet dari matahari.
Dilansir dari space.com, badai matahari juga karena lubang koronal besar yang mengeluarkan angin matahari dengan kecepatan lebih dari 2,1 juta km/jam.
Diketahui fenomena yang telah mengenai bumi selama 6 tahun ini memicu terjadinya aurora di seluruh langit Amerika Serikat.
Padahal yang kita tahu, fenomena aurora umumnya hanya terlihat di wilayah Kutub Utara dan Australia.
Sayangnya, fenomena aurora yang menghiasi langit Alabama dan California Utara tidak disadari oleh semua orang.
Tamitha Skov, seorang pengamat cuaca luar angkasa Amerika Serikat mengatakan tidak ada yang menyadari adanya badai matahari, karena hampir tidak terlihat.
Lantas, apa dampak dari badai matahari ini bagi kehidupan di bumi?
Dampak bagi Bumi
Dilansir dari Livescience, dampak terjadinya badai matahari yaitu pemadaman radio selama beberapa jam dan gangguan navigasi.
Selain itu, badai juga memicu terjadinya aurora yang didorong ke garis lintang yang lebih rendah, sehingga dapat terlihat di langit Amerika.
Peristiwa ini berhubungan dengan medan magnet bumi yang membelokkan elektron dalam angin matahari ke arah kutub.
Baca Juga: Teleskop Hubble Pantau Perubahan Cuaca di Jupiter dan Uranus, Bagaimana Hasilnya?