Bobo.id - Teman-teman, tahukah kamu sebentar lagi fenomena aurora akan kembali terlihat di langit utara Bumi, lo.
Dilansir dari space.com, fenomena ekuinoks yang terjadi dua kali dalam setahun dapat menyebabkan terjadinya aurora.
Tahun ini, fenomena ekuinoks akan terjadi pada akhir bulan Maret dan akhir bulan September.
Bagaimana ekuinoks dapat memengaruhi terjadinya aurora? Di sekitar ekuinoks, orbit Bumi membawa medan miring ke posisi utama untuk menerima partikel bermuatan.
Hal inilah yang kemudian menjadi pemicu terjadinya aurora.
Dilansir dari Livescience, aurora dapat muncul di langit ketika partikel-partikel bermuatan yang berasal dari Matahari menabrak molekul oksigen dan nitrogen di atmosfer.
Proses ionisasi tersebut menghasilkan sinar yang hanya dapat dilihat di lintang utara yang tinggi, dan mempunyai warna yang bervariasi.
Ketika fenomena aurora berlangsung, ada kabut yang berwarna hijau, biru, atau merah, yang membentuk gelombang.
Meski berbeda-beda warnanya, aurora hanya dapat dilihat dengan jelas di bumi bagian utara dan selatan.
Maka dari itu, dikenal dua jenis aurora yang bernama aurora borealis dan aurora australis.
Aurora borealis terjadi di Kutub Utara, sedangkan aurora australis terjadi di Benua Australia, teman-teman.
Baca Juga: Jarang Ada yang Tahu, Ternyata Planet Mars Bisa Bersenandung, Mengapa?
Lantas, mengapa aurora ini hanya terjadi di belahan bumi utara dan selatan? Mengapa aurora tidak bisa terlihat di seluruh langit Bumi?
Yuk, cari tahu alasan dan fakta menariknya dari artikel berikut ini!
Cara Aurora Terbentuk
Seperti yang disebut di atas, cahaya Matahari secara konstan meniupkan partikel-partikel kecil ke segala arah, yang disebut angin Matahari.
Angin Matahari bukan terbuat dari udara, melainkan dari hidrogen yang bertiup dengan kecepatan ratusan kilometer per detik.
Kecepatan angin Matahari diketahui seribu kali lebih cepat daripada angin topan di Bumi.
Angin Matahari yang kencang ini kemudian bertiup ke Bumi, namun tidak dapat dirasakan manusia karena terdapat medan magnet.
Adanya medan magnet Bumi menyebabkan planet kita terlindungi dari angin Matahari.
Dilansir dari theconversation.com, partikel-partikel penyusun angin Matahari dibelokkan oleh medan magnet Bumi sehingga tidak mengenai manusia.
Namun, perlindungan dari medan magnet Bumi ini benar-benar sempurna, sebab sedikit angin Matahari tetap menabrak atmosfer Bumi di Kutub Utara dan Kutub Selatan.
Tabrakan antara partikel angin Matahari dengan atmosfer di Kutub Utara dan Kutub Selatan menjadi cahaya indah yang disebut aurora.
Baca Juga: Benarkah Asteroid 2023 DW Akan Menabrak Bumi Pada Tahun 2046? Ini Penjelasannya
Warna merah dan hijau pada aurora terjadi akibat partikel yang berenergi tinggi menabrak oksigen di bagian atas atmosfer.
Sementara warna biru berasal dari partikel yang menabrak nitrogen di tingkat atmosfer yang lebih rendah.
Jadi, aurora yang hanya terjadi di Bumi bagian utara dan selatan ini berkaitan dengan medan magnet, teman-teman.
Tempat Menyaksikan Aurora
Faktanya, tempat terbaik melihat aurora adalah di bagian utara Bumi, yaitu negara-negara yang mengelilingi wilayah Arktik.
Arktik, berasal dari bahasa Yunani arktikos, yang artinya utara, yaitu tempat yang lebih dikenal dengan Kutub Utara.
Berikut ini 7 tempat di wilayah Kutub Utara yang bisa kamu kunjungi untuk melihat aurora.
- Islandia
- Fairbanks, Alaska
- Yellowknife, Kanada
- Tromsø, Norwegia
Baca Juga: Muncul Misterius, NASA Temukan Bukit Pasir Bulat di Planet Mars, Apa Itu?
- Swedia dan Finlandia
- Greenland
- Tasmania dan Selandia Baru
----
Kuis! |
Mengapa fenomena ekuinoks dapat menyebabkan aurora? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | space.com,National Geographic,theconversation.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR