Lantas, mengapa aurora ini hanya terjadi di belahan bumi utara dan selatan? Mengapa aurora tidak bisa terlihat di seluruh langit Bumi?
Yuk, cari tahu alasan dan fakta menariknya dari artikel berikut ini!
Cara Aurora Terbentuk
Seperti yang disebut di atas, cahaya Matahari secara konstan meniupkan partikel-partikel kecil ke segala arah, yang disebut angin Matahari.
Angin Matahari bukan terbuat dari udara, melainkan dari hidrogen yang bertiup dengan kecepatan ratusan kilometer per detik.
Kecepatan angin Matahari diketahui seribu kali lebih cepat daripada angin topan di Bumi.
Angin Matahari yang kencang ini kemudian bertiup ke Bumi, namun tidak dapat dirasakan manusia karena terdapat medan magnet.
Adanya medan magnet Bumi menyebabkan planet kita terlindungi dari angin Matahari.
Dilansir dari theconversation.com, partikel-partikel penyusun angin Matahari dibelokkan oleh medan magnet Bumi sehingga tidak mengenai manusia.
Namun, perlindungan dari medan magnet Bumi ini benar-benar sempurna, sebab sedikit angin Matahari tetap menabrak atmosfer Bumi di Kutub Utara dan Kutub Selatan.
Tabrakan antara partikel angin Matahari dengan atmosfer di Kutub Utara dan Kutub Selatan menjadi cahaya indah yang disebut aurora.
Baca Juga: Benarkah Asteroid 2023 DW Akan Menabrak Bumi Pada Tahun 2046? Ini Penjelasannya
Source | : | space.com,National Geographic,theconversation.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR