Faktor penyebab: Dapat beragam, seperti pertumbuhan ekonomi yang lambat, perubahan teknologi, persaingan global, dan ketidaksesuaian antara keterampilan pekerja dengan permintaan pasar kerja.
Selain itu, faktor-faktor seperti kurangnya kegiatan investasi, kebijakan yang tidak tepat, dan kurangnya akses ke pendidikan dan pelatihan juga dapat mempengaruhi tingkat pengangguran.
Akibat: Pengangguran dapat menyebabkan kemiskinan, penurunan tingkat konsumsi, dan penurunan kualitas hidup individu yang terkena dampaknya.
Pengangguran juga dapat memperburuk kesenjangan sosial dan ekonomi di antara masyarakat, serta dapat meningkatkan tingkat kriminalitas dan ketidakstabilan politik.
d. Aspek Gender
Contoh: Ketidaksetaraan gender dalam lapangan kerja.
Faktor penyebab: Pandangan (stereotip) gender yang masih melekat, diskriminasi yang dilakukan lingkungan kerja, kurangnya kesempatan untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan.
Selain itu, perbedaan upah antara laki-laki dan perempuan yang melakukan pekerjaan yang sama juga berpengaruh.
Akibat: Ketidaksetaraan gender dalam lapangan kerja dapat mempengaruhi kemampuan perempuan untuk meraih potensi penuh dan membatasi pilihan karir yang menyebabkan kemiskinan dan ketidakadilan ekonomi.
Selain itu, ketidaksetaraan gender dalam lapangan kerja juga dapat memperburuk kesenjangan sosial dan ekonomi antara laki-laki dan perempuan serta mempengaruhi kesejahteraan perempuan yang menjadi korban diskriminasi gender.
Teman-teman, itulah masalah sosial yang muncul dalam aspek sosial, budaya, ekonomi, dan gender. Masalah tersebut sering ditemui dalam konflik masyarakat yang timbul akibat keberagaman.
Baca Juga: 10 Konflik SARA di Lingkungan Sekolah dan Masyarakat serta Upaya Mengatasinya