Hubungan Upacara Tabot dan Tabuik dengan Proses Masuknya Islam ke Indonesia, Materi Sejarah

By Niken Bestari, Sabtu, 8 April 2023 | 07:00 WIB
Berikut penjelasan hubungan upacara tabot di Bengkulu atau tabuik di Pariaman dengan proses masuknya Islam ke Indonesia. (Freepik)

Pada awalnya, peringatan Ashura dilakukan oleh masyarakat Muslim di Indonesia dengan cara yang sederhana, seperti membaca doa dan membagikan makanan pada fakir miskin

Namun, seiring waktu, peringatan Ashura ini berkembang dan melibatkan berbagai macam tradisi akulturasi, termasuk upacara Tabot dan Tabuik.

Konon, kedua upacara ini awalnya diperkenalkan oleh para pedagang Arab yang datang ke Indonesia pada abad ke-16 dan ke-17.

Para pedagang ini membawa tradisi peringatan Ashura dari Arab dan memperkenalkannya kepada masyarakat setempat.

Seiring waktu, tradisi ini bercampur dengan budaya setempat dan berkembang menjadi upacara yang unik dan khas dari daerah Bengkulu dan Pariaman.

Tak hanya menjadi sebuah peringatan, upacara Tabot dan Tabuik pun menjadi ajang bersosialisasi dan meningkatkan pariwisata.

Dalam konteks proses masuknya Islam ke Indonesia, upacara Tabot dan Tabuik merupakan contoh bagaimana agama Islam berhasil menyesuaikan diri dengan budaya lokal.

Ajaran Islam serta budaya dari Timur Tengah menyatu dengan budaya Nusantara kala itu dan menciptakan budaya yang unik.

Melalui proses akulturasi budaya ini, agama Islam berhasil diterima oleh masyarakat setempat dan berkembang menjadi bagian dari kebudayaan Indonesia.

Dengan cara akulturasi ini pula agama Islam diajarkan di Indonesia oleh para wali dan imam di masa lampau.

Baca Juga: 4 Teori Sejarah Masuknya Agama Islam ke Indonesia pada Zaman Dulu

----