Bobo.id - Sigung adalah hewan pengerat kecil yang sering ditemukan di alam liar, terutama di hutan dan daerah yang banyak pepohonan.
Meskipun sigung dapat dipelihara sebagai hewan peliharaan, namun karena kebiasaan dan karakteristiknya yang liar, sigung jarang dijadikan hewan peliharaan.
Selain itu, sigung juga sering dianggap sebagai hewan yang sulit dipelihara karena memerlukan perawatan dan lingkungan hidup yang khusus untuk dapat hidup dengan baik.
Sebagai hewan liar, umumnya sigung akan menghindar dari manusia.
Mereka menganggap kehadiran manusia sebagai salah satu dari ancaman.
Namun tidak dengan sigung kecil satu ini.
Sigung bernama Fanni justru mengikuti Kak Nikki saat mereka bertemu di hutan kecil di sekitar tempat tinggal Kak Nikki di Provinsi Ontario, Kanada.
Bagaimana kisahnya?
Sudah Sebatang Kara Sejak Kecil
Suatu hari, Kak Nikki ingin pergi jogging di danau dekat hutan kecil di sekitar tempat tinggalnya.
Saat menyusuri di jalanan hutan, ia bertemu seekor hewan sigung kecil yang sepertinya sedang kedinginan dan kelaparan.
Baca Juga: Keluarkan Bau Tak Sedap, Ini 8 Hewan Paling Bau di Dunia, Pernah Lihat?
Saat Kak Nikki mendekat, tanpa diduga sigung kecil itu mengikuti Kak Nikki.
Meski Kak Nikki tidak memperhatikannya, sigung kecil itu terus berlari mengikuti Kak Nikki.
Setelah memeriksa sekitar, Kak Nikki menyadari bahwa sigung kecil itu tidak memiliki keluarga.
Ia tidak memiliki induk maupun saudara yang ada di sekitar sigung itu.
Karena kasihan pada sigung kecil yang sebatang kara dan terus mengikutinya tersebut, Kak Nikki membawa sigung itu ke rumahnya.
Setelah diperiksakan ke dokter hewan, sigung kecil itu mengalami kekurangan nutrisi dan kelaparan.
Sepertinya sigung kecil itu telah ditinggalkan induk dan tidak memiliki saudara.
Diperlakukan Seperti Hewan Peliharaan
Kak Nikki pun memberi nama sigung kecil itu Fanni.
Ia memperlakukan Fanni seperti hewan peliharaan pada umumnya.
Tak kalah dari anjing dan kucing, sigung juga bisa bertingkah sangat lucu.
Baca Juga: Bukan Hanya Sigung, Panda Merah Ternyata Juga Bisa Keluarkan Bau
Namun, Fanni hanya bisa akrab dengan Kak Nikki yang merawatnya, karena ia akan menjadi agresif jika didekati orang lain.
Kak Nikki menduga bahwa induk Fanni adalah korban dari pemburu yang tidak bertanggung jawab.
Sebab, banyak industri busana di Kanada yang masih menggunakan bulu dan kulitnya hewan, termasuk sigung, sebagai bahan membuat baju.
Inilah yang menyebabkan banyaknya hewan-hewan liar di hutan Kanada yang diburu besar-besaran untuk diambil bulu dan kulitnya.
Oleh sebab itu, Kak Nikki mengingatkan untuk bijak dalam membeli produk busana, terutama menghindari produk busana yang dibuat dari bulu dan kulit hewan, teman-teman.
Fakta Unik Bau Sigung
Sigung adalah hewan yang punya pertahanan diri yang unik, yaitu dengan mengeluarkan bau.
bau yang tidak sedap ini dapat mengusir hewan predator sekaligus sebagai media komunikasi sesama sigung.
Bau yang dihasilkan oleh sigung berasal dari kelenjar yang terletak di bawah ekornya yang disebut kelenjar perianal.
Kelenjar ini menghasilkan cairan yang mengandung senyawa-senyawa kimia yang dapat menghasilkan bau yang tidak sedap.
Selain kelenjar perianal, sigung juga memiliki kelenjar bau di bawah dagunya, yang digunakan untuk memasukkan aroma tubuh ke dalam bulu mereka sebagai cara untuk menandai wilayah dan berkomunikasi dengan sigung lain.
Baca Juga: Menyerang dengan Bau Busuk, Ini 4 Fakta Sigung Hewan yang Ternyata Berguna untuk Kendalikan Hama
----
Kuis! |
Di provinsi mana Kak Nikki tinggal? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023