Penyerapan ini bisa terjadi secara selektif sedikit atau banyak unsur dari kebudayaan lain.
Sedangkan menurut Koentjaraningrat, akulturasi akan terjadi bila tercipta interaksi sosial antara budaya asli dengan budaya pendatang, yang kemudian melebur menjadi satu.
Meski begitu tiap kebudayaan akan tetap memiliki ciri khas atau karakter lamanya.
Sehingga dari semua pengertian itu, bisa disimpulkan bahwa akulturasi budaya adalah hasil dari interaksi manusia dengan kebudayaan yang berbeda dan saling bersinggungan hingga membentuk budaya baru.
Faktor Pendorong Akulturasi Budaya
Akulturasi budaya terjadi secara perlahan dan membutuhkan waktu yang cukup lama.
Namun, hal tersebut bisa terjadi karena ada beberapa faktor yang menjadi pendorong, seperti berikut
- Pendirikan yang maju
- Sikap dan perilaku saling menghargai budaya
- Adanya toleransi terhadap budaya lain
- Adanya masyarakat heterogen
- Punya orientasi ke masa depan
- Pengaruh budaya luar
Nah, berikut akan dijelaskan enam faktor pendorong akulturasi budaya terjadi.
1. Pendirikan yang Maju
Faktor pendorong pertama adalah pendidikan yang maju, yang membawa wawasan masyarakat tentang budaya-budaya di luar budaya yang sudah dimiliki.
Pengenalan dengan budaya lain akan memunculkan imajinasi dan memajukan peradaban agar lebih kuat dalam menghadapi perkembangan zaman.
2. Sikap dan Perilaku Saling Menghargai Budaya
Faktor lainnya adalah adanya sikap dan perilaku yang saling menghargai antarbudaya.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Akulturasi Budaya? Ini Penjelasan Lengkapnya
Tanpa adanya sikap ini tentu kita akan sulit mengenal berbagai kebudayaan lain di luar lingkungan kita.