Mengenal Akulturasi Budaya, Pengertian hingga 6 Contoh di Indonesia

By Amirul Nisa, Senin, 24 April 2023 | 08:30 WIB
Masjid Langgar Tinggi di Pekojan yang menjadi contoh akulturasi budaya di Indonesia. (Creative Commons/Akhmad Fauz)

Bobo.id - Setiap kebuayaan tentu akan saling berinteraksi melalui manusia yang menjalankan kebudayaan.

Selain itu, budaya juga akan terus berkembang dan bergerak sesuai kondisi zaman.

Kondisi itulah yang kemudian menciptakan adanya akulturasi budaya.

Akulturasi merupakan bentuk suatu perubahan sosial yang diterima.

Bahkan teman-teman bisa menemukan akulturasi di sekitar tempat tinggal atau di berbagai tempat.

Berikut untuk mengenal akulturasi lebih dalam, simak pembahasan berikut ini.

Pengertian Akulturasi Budaya

Secara umum, akulturasi merupakan perpaduan dua kebudayaan atau lebih yang saling mempengaruhi.

Selain itu, perpaduan akan terjadi tanpa meninggalkan sifat asli pada setiap budaya.

Sedangkan secara etimologi, akulturasi merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin yaitu acculturate yang berarti berkembang dan tumbuh bersama.

Sehingga secara bahasa, akulturasi bisa diartikan sebagai usaha untuk perkembangan dan pertumbuhan bersama.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) akulturasi merupakan proses masuknya pengaruh kebudayaan asing dalam suatu masyarakat.

Baca Juga: 7 Contoh Hasil Akulturasi Kebudayaan Hindu-Buddha dengan Budaya Lokal, Materi IPS

Penyerapan ini bisa terjadi secara selektif sedikit atau banyak unsur dari kebudayaan lain.

Sedangkan menurut Koentjaraningrat, akulturasi akan terjadi bila tercipta interaksi sosial antara budaya asli dengan budaya pendatang, yang kemudian melebur menjadi satu.

Meski begitu tiap kebudayaan akan tetap memiliki ciri khas atau karakter lamanya.

Sehingga dari semua pengertian itu, bisa disimpulkan bahwa akulturasi budaya adalah hasil dari interaksi manusia dengan kebudayaan yang berbeda dan saling bersinggungan hingga membentuk budaya baru.

Faktor Pendorong Akulturasi Budaya

Akulturasi budaya terjadi secara perlahan dan membutuhkan waktu yang cukup lama.

Namun, hal tersebut bisa terjadi karena ada beberapa faktor yang menjadi pendorong, seperti berikut

Nah, berikut akan dijelaskan enam faktor pendorong akulturasi budaya terjadi.

1. Pendirikan yang Maju

Faktor pendorong pertama adalah pendidikan yang maju, yang membawa wawasan masyarakat tentang budaya-budaya di luar budaya yang sudah dimiliki.

Pengenalan dengan budaya lain akan memunculkan imajinasi dan memajukan peradaban agar lebih kuat dalam menghadapi perkembangan zaman.

2. Sikap dan Perilaku Saling Menghargai Budaya

Faktor lainnya adalah adanya sikap dan perilaku yang saling menghargai antarbudaya.

Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Akulturasi Budaya? Ini Penjelasan Lengkapnya

Tanpa adanya sikap ini tentu kita akan sulit mengenal berbagai kebudayaan lain di luar lingkungan kita.

Bahkan tanpa sikap ini, bisa memunculkan kebencian antara budaya satu dengan budaya lain.

3. Adanya Toleransi Terhadap Budaya Lain

Sikap toleransi yang tinggi juga menjadi faktor pendorong terjadinya akulturasi budaya.

Toleransi membuat adanya pertemuan dan percampuran budaya jadi lebih mudah terjadi dengan lancar.

Sikap toleransi membuat seseorang menjadi terbuka dan tidak memiliki ketakutan akan hilangnya ciri khas dari budaya sendiri.

4. Adanya Masyarakat Heterogen

Masyarakat heterogen bisa mempertemukan budaya yang berbeda-beda. Dengan begitu kita lebih mudah untuk belajar dan mengenal budaya lain.

5. Punya Orientasi ke Masa Depan

Adanya orientasi ke masa depan juga bisa menyebabkan akulturasi terjadi.

Orientasi ke masa depan akan membuat banyak orang lebih siap dan terbuka akan perkembangan budaya yang terjadi.

6. Pengaruh Budaya Luar

Selain lima faktor internal itu, ada juga faktor eksternal yaitu pengaruh budaya luar.

Orang-orang yang berkelana dan menyebarkan budaya juga bisa menjadi faktor adanya akulturasi.

Contoh Akulturasi Budaya di Indonesia

Akulturasi budaya tentu juga terjadi di Indonesia, yang bisa ditemukan dari berbagai contoh di sekitar kita.

Baca Juga: 5 Kerajaan Buddha yang Pernah Ada di Indonesia dan Peninggalannya

Berkut ada enam contoh akulturasi budaya yang bisa dilihat dalam bentuk bangunan hingga makanan.

  1. Masjid Langgar Tinggi, di Pekojan, Jakarta Barat yang merupakan akulturasi budaya Tionghoa dan Jaw
  2. Gereja Hati Kudus Yesus Pugeran, di Yogyakarta yang merupakan akulturasi budaya arsitektur tradisional Jawa dan Eropa.
  3. Kesenian Gambang Semarang adalah kesenian akulturasi budaya Jawa dan Tionghoa.
  4. Pelaburan Ratu di Sukabumi, Jawa Barat merupakan hasil akulturasi budaya Bugis dan Sunda.
  5. Bakpao adalah makanan hasil akulturasi budaya Tionghoa dan Indonesia.
  6. Kue lapis legit atau pada zaman kolonial disebut spekkoek yang merupakan kue hasil akulturasi budaya Belanda dan Indonesia.

Dengan penjelasan tersebut, tentu sekarang teman-teman paham tentang pentingnya akulturasi, faktor yang mempengaruhi, hingga berbagai contohnya.

(Foto: Creative Commons/Akhmad Fauz)

----

Kuis!

Dari mana asal kata akulturasi? 

Petunjuk: cek di halaman 1!

Lihat juga video ini, yuk!

---- 

Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo. 

Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id. 

Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023