Bobo.id - Semua orang pernah bersendawa, baik adik bayi hingga orang dewasa.
Sendawa memang hal yang terjadi secara alami setelah kita makan dengan kenyang. Namun, bersendawa dengan keras bukanlah suatu hal yang patut dilakukan.
Kita tidak seharunya bersendawa keras di depan orang lain, seperti apa yang dilakukan Pipiyot.
Ingin tahu kisah Pipiyot yang bersendawa keras? Yuk, simak kisahnya dari artikel dan video ini!
----
Sendawa Pipiyot
Cerita oleh: Dok. Majalah Bobo
Suatu hari, Rapipi, saudara Pipiyot yang cantik jelita datang mengunjungi rumah Pipiyot.
"Pipiyot, aku datang," ujar Rapipi dari luar rumah Pipiyot.
"Aduh, kenapa sih Rapipi si tukang pamer itu datang?" sahut Pipiyot dengan bersungut-sungut.
"Iih, Pipiyot, ayo cepat bukakan pintunya!" panggil Rapipi dengan semangat.
Baca Juga: Dongeng Anak: Bentihe di Hutan Lehi Kuihi #MendongenguntukCerdas
Pipiyot kemudian berjalan menuju ke pintu depan, membukakan pintu dengan keras, sambil memasang wajah sebal.
"Mau apa, sih, kamu datang ke rumahku? Eeuh, pasti mau pamer lagi, ya?" ujar Pipiyot.
"Iih, Pipiyot, jangan berpikir jelek dulu. Aku, kan, kangen padamu," jawab Rapipi dengan centil.
"Ah, aku tahu sekarang. Kamu ke sini memang untuk minta makan, kan?" Pipiyot menyahutinya.
"Hihihi, lapar dan kangen juga sama, Pipiyot baik," kata Rapipi sambil cekikikan.
"Heuh, aku tidak punya banyak makanan. Aku cuma punya ini," Pipiyot menunjuk sebuah piring dengan beberapa potong kue di atasnya.
"Wah, terima kasih. Ayo kita makan bersama! Selamat makan," Rapipi mendekati meja makan sambil terus tersenyum.
Kemudian, Pipiyot dan Rapipi makan bersama di meja makan. Di sela-sela waktu makan..
"Wah, tidak kusangka. Masakanmu enak juga, Pipiyot," puji Rapipi.
"Hihihi, aku memang chef terhebat, mengalahkan Pak Dobleh si koki istana itu," jawab Pipiyot sombong. Setelah mengatakannya, Pipiyot kemudian bersendawa keras.
"Iih, Pipiyot, sendawamu keras sekali, sih. Tidak sopan, tahu!" kata Rapipi setelah mendengar sendawa Pipiyot.
Baca Juga: Dongeng Petualangan Oki dan Nirmala: Buah Ajaib Penawar Racun
"Ah, berisik sekali, sih, kamu, Rapipi! Tidak usah sombong, deh!" ujar Pipiyot marah sambil menyilangkan kedua tangannya di depan badan.
"Jangan begitu, dong, Pipiyot. Aku, kan, hanya memberi tahu. Bersendawa keras itu tidak sopan, lo, Pipiyot," kata Rapipi dengan hati-hati.
Setelah itu, Rapipi menjelaskan tentang sendawa kepada Pipiyot secara lengkap menggunakan ilmu sains.
Kira-kira bagaimana penjelasan tentang sendawa dari Rapipi, ya?
Yuk, simak kelanjutan ceritanya dari video berikut ini!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023